Karnaval Paku Tidar Ramaikan Magelang

Reporter

Editor

Minggu, 15 Mei 2011 15:58 WIB


TEMPO Interaktif, Magelang - Ratusan seniman mengikuti Karnaval Paku Tidar yang digelar di Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (14/5). Para seniman dari 23 kelompok kesenian tradisional Magelang itu melakukan perjalanan ritual yang berawal dari Gunung Tidar menuju titik nol Alun-Alun Kota Magelang.

Mulanya sebanyak tujuh seniman dipimpin tokoh seniman Kota Magelang yang juga pemimpin Padepokan Gunung Tidar Kota Magelang, ES Wibowo memulai perjalanan ritual ke puncak Gunung Tidar. Prosesi ini disebut sebagai Suluk Gunung Tidar. ES Wibowo memerankan sosok spiritual Prabu Watu Gunung dengan baju klebet putih-hitam membawa lima helai janur kuning. Dia dikelilingi lima perempuan berkebaya batik Jawa memerankan sosok bidadari. Masing-masing perempuan itu membawa tampah persembahan.

Selama perjalanan menuju puncak gunung terdengar sayup tembang Jawa Pengayoman Bumi yang dilantunkan Wibowo. Sedangkan para perempuan terus menebar kembang mawar kuning. Sampai di puncak gunung, rombongan melakukan upacara dengan mengelilingi dua petilasan yakni Makam Ismoyo, sebutan lain untuk sosok Semar dalam dunia pewayangan, serta makam dari putra Kerajaan Mataram, Prabu Purboyo.
Usai prosesi di dua petilasan itu, perjalanan dilanjutkanke sebuah tugu yang disebut sebagai Tugu Sasasa, yang tak lain tanda puncak tertinggi Gunung Tidar. Di tugu yang bertulis huruf Jawa tiga “S" itu rombongan kembali berjalan berkeliling melawan arah jarum jam.

“Masyarakat sekitar sering mengartikan tiga S itu sebagai Sopo Salah Seleh (siapa saja yang bersalah suatu saat akan jatuh),” kata ES Wibowo. Sedangkan tugu itu sebagai simbol pancang atau paku dari Tanah Jawa.

Prosesi di gunung itu sendiri simbol doa untuk Indonesia agar tetap utuh sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa melupakan akar budayanya.
Usai prosesi, rombongan kembali menuruni gunung. Di kaki gunung, telah menunggu ratusan seniman yang menabuh berbagai alunan musik tradisional. Para seniman itu mengusung delapan tandu berisi 1105 burung seperti burung gereja,emprit Jawa, dan juga emprit kaji. Angka 1105 sebagai simbol usia kota Magelang berdasarkan Prasasti Mantiasih yang berada di Kampung Meteseh Magelang.

Rombongan kemudian melanjutkan kirab Karnaval Paku Tidar dengan berjalan menuju Alun-alun dengan disaksikan ribuan warga kota. Dalam perjalanan melalui sub terminal Ikhlas melewati Jalan Ikhlas, Jalan Sudirman, Jalan Pemuda di kawasan Pecinan, dan berakhir di tugu sebagai tanda kilometer nol Kota Magelang itu sejumlah aksi budaya seperti tari topeng ireng, warok bocah, liong samsi, dan jingkrak sundang.

Dipuncak acara delapan tandu berisi ribuan burung itu kemudian diterbangkan ke langit lepas. Burung-burung itu sebagai simbol pembawa kabar perdamaian nan abadi. ”Ini sebagai bentuk pengabaran bahwa manusia harus senantiasa menjaga harmoni kehidupannya bersama alam juga sesama manusia,” kata Ketua Panitia Karnaval Paku Tidar, Haris Kertorahardjo.

Advertising
Advertising


PRIBADI WICAKSONO.

Berita terkait

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

6 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

10 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

56 hari lalu

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda

Baca Selengkapnya

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.

Baca Selengkapnya

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.

Baca Selengkapnya

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.

Baca Selengkapnya