Panitia Solo Batik Carnival Khawatirkan Ulah Penonton  

Reporter

Editor

Minggu, 13 Juni 2010 13:23 WIB

Solo Batik Carnival 2010. (Tempo/Andry Prasetyo)

TEMPO Interaktif, Surakarta – Penyelenggaraan karnaval atau parade di Surakarta selalu mendapat perhatian luas dari masyarakat. Apa lagi jika acara tersebut dilangsungkan melewati jalan utama seperti Jalan Slamet Riyadi, dipastikan ribuan orang berbondong-bondong menyaksikan jalannya karnaval.

Sayangnya, sebagian besar penonton masih kurang disiplin. “Penonton sampai meluber ke area tempat peserta karnaval. Akibatnya, karnaval jadi terganggu,” ucap Heru Prasetyo, koordinator Solo Batik Carnival III kepada Tempo, Minggu (13/6). Sehingga baik masyarakat ataupun peserta menjadi tidak maksimal saat karnaval dilangsungkan.

“Masyarakat yang tertib terganggu oleh mereka yang tidak tertib. Peserta juga tidak maksimal dalam mempertunjukkan atraksinya karena ada penonton yang berusaha mendekat,” keluhnya. Biasanya penonton yang mendekat adalah mereka yang ingin mengabadikan peristiwa tersebut, baik dengan kamera digital ataupun kamera video.

Dia meminta pemerintah kota Surakarta turut memerhatikan persoalan manajemen penonton. Harapannya, penonton lebih tertib saat diselenggarakannya Solo Batik Carnival pada 23 Juni mendatang. “Idealnya jarak antara penonton dengan peserta dua meter,” dia mengusulkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Surakarta Purnomo Subagyo mengakui jika selama ini kebanyakan penonton karnaval di Surakarta tidak disiplin. “Memang yang paling sulit mengatur penonton. Jauh lebih gampang menyelenggarakan karnavalnya,” ucapnya.

Namun di sisi lain, dia berpendapat interaksi langsung antara penonton dengan peserta justru menambah bobot karnaval. “Interaksi tersebut seperti memberi ruh bagi penyelenggaraan karnaval. Mengingat karnaval memang ditujukan untuk menghibur masyarakat,” katanya.

Hanya saja, “Kadang memang ada yang kelewatan sehingga malah mengganggu jalannya karnaval,” lanjutnya. Untuk itu, pada Solo Batik Carnival III, pihaknya akan membuat batas antara penonton dengan peserta di sepanjang rute karnaval dari Purwosari hingga Ngarsopuro yang berjarak sekitar tiga kilometer.

“Kami akan menyiapkan 200 pramuka yang membawa tongkat. Tujuannya untuk mencegah penonton masuk ke area peserta karnaval,” tandasnya. Dia berharap dengan begitu bisa meminimalisir “gangguan” penonton terhadap jalannya karnaval.


UKKY PRIMARTANTYO


Advertising
Advertising

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

56 hari lalu

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya