Kesenian dan Kuliner Tradisi di Pasar Kangen Jogja  

Reporter

Editor

Kamis, 1 April 2010 16:28 WIB

Puluhan orang antre membeli jajanan buka puasa di Pasar Sore Ramadhan Kauman, Yogyakarta.(Dok.TEMPO/Puspa Perwtisari)
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Pasar Kangen Jogja, sebuah ajang untuk menghadirkan kesenian dan kuliner tradisional. Melalui Pasar Kangen Jogja ini diharapkan bisa mengobati rasa kangen suasana Yogya yang selama ini tak pernah dinikmati.

Pasar Kangen Jogja akan digelar selama seminggu, 22-30 Juni 2010, bertepatan dengan libur sekolah. Dengan demikian, Pasar Kangen Jogja ini selain bisa dinikmati oleh warga Yogya sendiri juga masyarakat yang pernah tinggal di Yogya,” kata Dian Anggraeni, Kepala Taman Budaya Yogyakarta, kepada para wartawan, Kamis siang tadi.

Tahun lalu, Pasar Kangen Jogja digelar pada Juni 2009, dengan menghadirkan kuliner tradisi melalui warung-warung darurat yang dibangun di kompleks Taman Budaya Yogyakarta. Masyarakat bisa menjajakan makanan tradisional di warung-warung darurat itu tanpa harus menyewa. Pada saat yang sama juga digelar pameran seni Soponyono, hasil karya sejumlah manusia kreatif yang tak pernah mendapat ruang, baik ruang publikasi maupun ruang pamer.

Advertising
Advertising

Untuk Pasar Kangen Jogja 2010, masih tetap menghadirkan pasar jajanan tradisional pada warung-warung darurat yang dibangun oleh Taman Budaya Yogyakarta. Selain itu, setiap hari masyarakat Yogya juga bisa menikmati pertujukan kesenian tradisi yang sudah jarang dipentaskan. “Setiap hari ada enam pertunjukan kesenian tradisi, mulai sore hingga malam hari,” ujar Dian Anggraeni.

Seksi Pertunjukan Kesenian Tradisi Indra Tranggono menyatakan, ada lebih dari 11 kesenian tradisional yang akan dipentaskan. “Kesenian ini jarang mendapat kesempatan publikasi di media serta tidak pernah menikmati akses modal,” katanya.

Sejumlah keenian tradisional yang akan ditampilkan pada Pasar Kangen Jogja 2010, antara lain, Ledhek Munyuk, Ledhek Gogik, Dhalang Jemblung, Dolanan Anak-anak, Rinding (seni musik yang memanfaatkan resonansi rongga mulut), Nini Thowong, Topeng Ireng, Sandiwara Radio RRI Yogyakarta, Kethoprak Ongkek, Wayang Orang Anak-anak dari Desa Tutup Ngisor Merapi, dan pembacaan serat Bental Jemur.

“Selain kesenian tradisi itu, juga akan dihadirkan aneka jamu jawa, alat-alat pertanian dan rumah tangga tempo dulu serta praktek pawang,” Indra menjelaskan.

Khusus untuk Pasar Kangen Jogja 2010, panitia juga menunjuk enam buah kampung untuk merancang sebuah pentas kesenian komunal yang digagas, digarap, dan dipentaskan sendiri oleh masyarakat setempat. Keenam kampung tersebut adalah Taman, Pathuk, Gamping, Dipowinatan, Rotowijayan, dan Sosrowijayan.

“Bentuk keseniannya nanti seperti apa, tergantung potensi dan keterlibatan masyarakat kampung itu sendiri. Taman Budaya Yogyakarta hanya akan memfasilitasi sedikit dana dan supervisi. Itu sebabnya program ini kami sebut sebagai Antar Kampung, Antar Teman,” jelas Ong Harry Wahyu, seksi acara Antar Kampung, Antar Teman.

Heru CN

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

56 hari lalu

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya