Puisi Perahu

Reporter

Editor

Selasa, 11 Agustus 2009 09:27 WIB

TEMPO/Mustafa Ismail

TEMPO Interaktif, Jakarta - Hujan belum sepenuhnya berhenti ketika puluhan sastrawan satu persatu meninggalkan kafe. Mereka melangkah ke dermaga kecil yang terbuat dari kayu yang menyatu dengan cafe itu. Di sana, sebuah perahu besar dan sejumlah perahu kecil telah menunggu. Para sastrawan lalu meniti anak tangga masuk ke dalam kapal besar.

Tak lama, irama rapa'i mengalun ditabuh oleh sejumlah lelaki berpakaian hitam-hitam bermotif Aceh, ditingkahi suara serune kale -- alat musik tiup khas Aceh. Perahu besar kemudian bergerak pelan yang diikuti oleh delapan perahu kecil yang melaju memotong membentuk formasi tertentu mengitari perahu besar. Perahu-perahu kecil bermesin ini mirip para penari yang mengiring jalannya perahu besar.

Sementara dalam perahu besar, disaksikan para penonton di sepanjang tepi sungai dan jembatan, para sastrawan satu persatu 'berteriak' melafalkan puisi-puisinya. Mereka yang membacakan puisi sore itu, Kamis 6 Agustus, tak hanya penyair Aceh, juga penyair dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Mereka antara lain Fikar W Eda, Rosni Idham, Sosiawan Leak, Ahmad Syubanuddin Alwy, Ahda Imran, Abidah El Khaliqie, Saut Situmorang, penyair hikayat M Yusuf Bombang, juga Hall Judge dari Australia.

Ada pula penyair Tan Lioe Ie dari Bali bersama kelompok blues puisinya mendendangkan sejumlah puisi dalam irama blues. Sejumlah nomor mereka mainkan di atas panggung di atas perahu itu. Sebagian sastrawan dan seniman di atas perahu ikut bergoyang. Begitu pula sebagian penonton di atas dermaga, jembatan, dan tepian sepanjang sungai yang dilewati rombongan pembaca puisi itu -- antara Jembatan Peunayong dan Pantee Pirak.

Pentas puisi di atas perahu adalah salah satu acara Aceh International Literary Festival (AILFest) yang berlangsung pada 5-6 Agustus 2009 di Banda Aceh. AILFest yang menjadi bagian dari Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-5 itu diikuti oleh sastrawan dari Indonesia, Malaysia, Australia, Austria, Jerman, Italia, dan China.

AILFest dipusatkan di tiga tempat penting yakni Pinto Khob Taman Putroe Phang, Krueng Aceh dan Museum Tsunami. JILFest dibuka oleh Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar di Pinto Khop pada Rabu malam, 5 Agustus, yang ditandai dengan menabuh rapa'i. Pembukaan juga diselingi dengan peluncuran buku antologi sastra Krueng Aceh, yang merupakan kumpulan karya para peserta AILFest.

Pinto Khop yang dibangun pada masa Pemerintahan Sultan Iskandar Muda adalah tempat beristirahat Putri Phang atau Putroe Phang, permasuri Sultan Iskandar Muda. Tempat itu disebut pula sebagai Taman Ghairah. Pintu ini menjadi penghubung dengan istana yang berada beberapa puluh meter dari dari sana.

Sejumlah sastrawan dari dalam dan luar negeri membacakan puisi dan petikan cerpen pada malam itu di bawah udara dingin -- karena kota Banda Aceh baru disiram hujan. Mereka antara lain D Kemalawati, J Kamal Farza, Din Saja, Arafat Nur, Zoelfikar Sawang, Rosni Idham, Sosiawan Leak, Tan Lioe Ie, Hall Judge (Australia), Siti Zainon Ismail (Malaysia), Werner Schulze (Austria), Livia Raponi (Italia), serta Wakil Gubernur Muhammad Nazar.

Esoknya, Kamis (6/8) pagi, para sastrawan itu berkumpul di Museum Tsunami -- sebuah tempat yang menjadi tonggak penting untuk mengingat peristiwa tsunami pada 26 Desember 2004. Masih dalam rangkaian AILFest, di sana digelar seminar sastra dengan pembicara pengamat sastra asal Jerman Katrin Bandel, Maman S Mahana dari Universitas Idnonesia dan penyair Aceh D Kemalawati.

Sorenya baru para sastrawan beraksi di Krueng Aceh. Krueng Aceh dipilih sebagai tempat acara, menurut Ketua Panitia AILFest Fikar W Eda, karena sungai yang membelah kota Banda Aceh itu sangat bersejarah. Dulu, pada masa Kerajaan Iskandar Muda Krueng Aceh sangat dengan lalu lalang kapal-kapal penumpang dan pedagang dari luar negeri.

Bahkan dulu, mengutip sejarawan, "Air sungai Krueng Aceh bisa menyembuhkan penyakit. Sebab di hulunya ada tanaman-tanaman kayu yang berkhasiat," tutur Fikar. Pentas puisi di sungai itu untuk menghayati sejarah masa lalu sekaligus simbol bagi Aceh kini untuk menuju ke gerbang dunia.

Maka sore itu pun, meski hujan sempat begitu deras mengguyur kota Banda Aceh, para sastrawan tetap bersemangat membaca karya. Mereka menunggu hujan berhenti sambil berpentas di kafe itu. Dan ketika hujan telah reda, mereka pun satu persatu menuju perahu.

MUSTAFA ISMAIL

Berita terkait

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

7 menit lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

7 menit lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

18 menit lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

23 menit lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Kasdi Subagyono Benarkan Nurul Ghufron Pernah Bahas soal Mutasi Kerabatnya di Kementan

51 menit lalu

Kuasa Hukum Kasdi Subagyono Benarkan Nurul Ghufron Pernah Bahas soal Mutasi Kerabatnya di Kementan

Kuasa hukum eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono membenarkan bahwa Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah membahas soal mutasi kerabatnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Kemenangan Lanny / Rachel Bawa Indonesia Kalahkan Uganda 5-0

54 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Kemenangan Lanny / Rachel Bawa Indonesia Kalahkan Uganda 5-0

Tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Jepang di laga terakhir Grup C Piala Uber 2024, untuk perebutan juara grup, Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan

Meski kalah, Timnas U-23 Indonesia masih berkesempatan merebut tiket ke Olimpiade Paris 2024 melalui perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Tiket Konser Sheila on 7 di Pekanbaru Habis Terjual, 17 Ribu Sheila Gank Ikut Tiket War

1 jam lalu

Tiket Konser Sheila on 7 di Pekanbaru Habis Terjual, 17 Ribu Sheila Gank Ikut Tiket War

Penjualan tiket konser Sheila on 7 di Pekanbaru itu begitu cepat diserbu Sheila Gank, nama penggemar band asal Yogyakarta itu.

Baca Selengkapnya

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

1 jam lalu

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok buruh lainnya yang juga melakukan aksi Hari Buruh di tempat yang sama.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

1 jam lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya