TEMPO Interaktif, Jakarta: Setelah dua dari cerita trilogi Republik karya Nano Riantiarno dipentaskan, kini Teater Koma mementaskan cerita terakhir dari trilogi itu, yakni Republik Petruk di Taman Ismail Marzuki, 9-25 Januari 2009. Dua cerita lain yang pernah dipentaskan adalah Republik Bagong (2001) dan Republik Togog (2004).
Pemain pendukung lakon produksi ke-116 Teater Koma ini, antara lain Budi Ros, Rita Matumona, Salim Bungsu, Cornelia Agatha, Dudung hadi, Dorias Priadi, dan Tuti Hartati. Proyek ini juga dibantu seniman senior seperti Elly Luthan untuk penata gerak.
Ada hal baru yang diketengahkan dalam pentas ini. "Sosok wayang dikolaborasi dengan artistik harajuku dari Jepang," ujar Nano Riantiarno kepada wartawan Sabtu lalu. Selain karena komposisi warna dan kostum harajuku yang menarik lewat ragam warna dan tata rambut kekinian, Nano tengah menjaring penonton muda. Bahkan, untuk keperluan ini, Koma mencetak tiket murah seharga Rp 15 ribu untuk pelajar dan mahasiswa.
Lakon tersebut seolah jadi siraman politik menuju pemilihan umum tahun ini. Ada pesan yang memang hendak dikumandangkan Teater Koma. "Yaitu agar pemilih tak salah pilih pemimpin seperti Petruk," katanya.
AGUSLIA HIDAYAH