Karya Penyair Palestina Mengaung di Bali

Reporter

Editor

Selasa, 7 Oktober 2008 15:40 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Karya-karya penyair Palestina, Mahmoud Darwish, Minggu malam lalu dibacakan oleh sederetan penyair Bali. Mereka antara lain Tan Lio Oei, Made Adnyana Ole, Pranita Dewi, Wayan Sunarta, dan Kadek Sonia Piscayanti.

Menurut Janet De Neefe dari "Ubud Writes & Reader Festival", yang menyelenggarakan acara itu, pada malam yang sama di berbagai penjuru dunia, karya Mahmoud Darwish dibacakan secara bersamaan. "Di kalangan sastrawan, hari ini telah ditetapkan sebagai hari untuk sang penyair," ujarnya.

Seruan untuk melakukan pembacaan atas karya-karyanya diprakarsai oleh festival sastra "Berlin International Literature Festival".

Darwish telah dikenal sebagai penyair internasional dengan seruan cinta dan kemanusiaan dalam bahasa yang dapat menyentuh semua orang. Ia lahir di Desa Barweh Galilea, yang diratakan dengan tanah pada saat pendirian Israel pada 1948.

Darwish kemudian mengungsi ke Libanon dan melanglang buana ke sejumlah negara sampai akhirnya ia wafat pada 9 Agustus 2007 dalam usia 67 tahun. Selama masa hidupnya, ia menerbitkan lebih dari 30 kumpulan puisi dan 8 buku prosa yang telah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa.

Advertising
Advertising

Palestina, bagi Darwish, menjadi metafora bagi taman firdaus yang hilang, kelahiran dan kebangkitan kembali, serta pedihnya keterasingan dan ketercerabutan. Dalam sebuah wawancara, Darwish menyatakan, "Puisi bisa melawan dengan mengukuhkan keterikatannya pada kerentanan manusia seperti sehelai rumput yang tumbuh di tembok selagi tentara-tentara lewat."

Setelah membacakan karya Darwish, Pengepungan, yang bercerita tentang kondisi pengungsi Palestina saat 6 bulan dikepung tentara Israel, penyair Tan Lio Oei mengaku dapat merasakan kekuatan di balik rangkaian kata-kata dan metafora yang disusun sang penyair. "Seperti kemarahan yang diletupkan sebagai energi estetik," ujarnya.

Ia percaya kata-kata itu bisa menjangkau ke wilayah yang lebih luas, bukan hanya di kalangan bangsa Palestina. "Bahkan mungkin di pihak yang berlawanan," ujar Oei. l

Rofiqi Hasan

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

58 hari lalu

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya