Arswendo Atmowiloto Meninggal, Pernah Berpesan untuk Para Napi

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 19 Juli 2019 20:16 WIB

Mendiang Arswendo Atmowiloto saat menghadiri rilis pencapaian film Keluarga Cemara yang telah ditonton lebih satu juta penonton di Jakarta, 14 Januari 2019. Film Keluarga Cemara merupakan film adaptasi dari film serial televisi pada tahun 90-an karya Arswendo Atmowiloto. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan dan wartawan senior Arswendo Atmowiloto meninggal pada Jumat sore, 19 Juli 2019, di kediamannya di Kompleks Kompas, Petukangan, Jakarta. Arswendo Amtmowiloto meninggal karena sakit kanker prostat dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta.

Arswendo Atmowiloto lahir di Solo, pada 26 November 1948. Nama Arswendo Atmowiloto mulai populer setelah mendirikan rumah produksi dan membuat sinetron populer 'Keluarga Cemara' hingga 'Satu Kakak Tujuh Keponakan'.

Sebagai jurnalis yang juga sastrawan, Arswendo Atmowiloto kerap mengkampanyekan gemar menulis, termasuk kepada para narapidana. Menurut Arswendo, tempat terbaik untuk menjadi pengarang adalah di dalam lembaga pemasyarakatan karena keberagaman narapidana dapat dijadikan tokoh menarik, ada konflik, dan memiliki keunikan materi.

Menurut Arswendo Atmowiloto, tidak perlu nama besar untuk menjadi penulis buku di Lapas. Sebab, itulah yang dia lakukan saat menjadi narapidana dulu. Arswendo mengaku menulis degan memakai nama samaran, seperti Said Saat dan B.M.D Harahap. Ada sekitar 20 buku yang dibuat selama dia menjalani pidana di Rutan Salemba Jakarta.

Arswendo Atmowiloto pernah dipenjara pada tahun 1990 karena membuat jajak pendapat di Tabloid Monitor. Pertanyaan di jajak pendapat itu adalah, siapa tokoh idola menurut para pembacanya. Hasil jajak pendapat menunjukkan nama Presiden Soeharto berada di urutan pertama. Disusul nama BJ Habibie, Soekarno, lalu musikus Iwan Fals.

Advertising
Advertising

Nama Arswendo Atmowiloto sendiri berada di urutan ke-10, dan Nabi Muhammad pada peringkat sebelas. Jajak pendapat ini kemudian memantik kemarahan umat Islam. Mereka melaporan Arswendo karena dianggap menghina Nabi Muhammad. Laporan ini diproses sampai hakim memutuskan Arswendo bersalah dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Berita terkait

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

17 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

1 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

8 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

9 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

21 hari lalu

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

23 hari lalu

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

Kadis Gulkarma DKI Jakarta Satriadi Gunawan, menceritakan kronologi tewasnya petugas pemadam kebakaran di YLBHI, Samsul Triatmoko.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Gedung YLBHI, Kadis Gulkarmat: Bukan Akibat Terbakar

23 hari lalu

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Gedung YLBHI, Kadis Gulkarmat: Bukan Akibat Terbakar

Petugas pemadam kebakaran meninggal seusai memadamkan api di Gedung YLBHI bukan karena kena asap.

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Kecelakaan di KM 58

24 hari lalu

Jasa Raharja Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Kecelakaan di KM 58

Kecelakaan lalu lintas di KM 58+600 arah Jakarta ruas Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat terjadi pada Senin, 8 April 2024, pukul 07.04.

Baca Selengkapnya

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

25 hari lalu

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyampaikan 9 korban yang meninggal dunia daam kecelakaan KM 58 mengalami luka bakar dan dibawa ke RSUD Karawang.

Baca Selengkapnya

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

25 hari lalu

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker

Baca Selengkapnya