TEMPO.CO, Maluku Tengah - Vokalis Slank Akhadi Wira Satriaji alias Kaka bersama gitarisnya, Mohammad Ridwan Hafiedz atau biasa disapa Ridho mengkampanyekan pemakaian masker ke warga-warga di pulau terpencil agar bertahan dan mampu melalui era pandemi Covid-19. Pada Kamis, 12 November ini, Kaka dan Ridho mempraktikkan langsung cuci tangan dan mengenakan masker yang benar di Pulau Rhun, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
“Mungkin sudah ada yang tahu, kami mengingatkan saja, ada tata cara cuci tangan yang benar. Dan cara pakai serta lepas masker lalu diapakan maskernya,” kata Kaka kepada anak-anak Madrasah Tsanawiyah Gemala Hatta, Kamis, 12 November 2012. Kemarin, Kaka dan Ridho mengkampanyekan cuci tangan dan pemakaian masker yang benar kepada masyarakat di Pulau Nusa Laut, Maluku Tengah. Jarak dari Ambon ke Nusa Laut bisa ditempuh empat jam. Sedangkan dari Nusa Laut ke Rhun bisa dijangkau selama 12 jam.
Menurut Kaka, masker medis dan masker kain durasinya hanya empat jam saja. Karena itu, setiap orang perlu membawa masker cadangan. “Kalau masker medis, sebelum dibuang, disobek dulu,” kata Kaka yang didampingi perawat dari Yayasan EcoNusa Hestiana tersebut. Sedangkan untuk masker kain, setelah empat jam perlu dicuci atau direndam dengan air hangat dan sabun, dijemur, lalu disetrika.
Adapun cuci tangan yang benar ada enam langkah. Kaka dan Ridho mempraktikkan cuci tangan yang disambut antusias para anak-anak di kedua pulau yang berjarak 12 jam itu.
Kaka menjelaskan saat batuk pun ada etikanya. Jika ada orang di samping kanan, orang yang batuk bisa menggunakan bahu kiri untuk menutup batuknya. Begitu juga sebaliknya.
Ridho menambahkan bahwa Covid bukanlah aib, sehingga harus dihadapi bersama-sama. Jika ada warga yang positif Covid-19, ia berpesan agar tidak dikucilkan. “Protokol kesehatan perlu diterapkan betul-betul. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan. Selama kita disiplin, pandemi akan cepat selesai,” ujar Ridho.
Suci, siswa kelas 7 MTS Gelama Hatta Pulau Rhun menyambut baik kampanye cuci tangan dan pemakaian masker yang benar ini. “Di sekolah, kami juga diajarkan begitu,” ujar Suci.
Guru MTS Gemala Hatta, Faradila Dani, mengatakan ada 32 siswa yang mengikuti acara ini. Selain kampanye pemakaian masker dan cuci tangan yang benar, siswa-siswi tersebut juga ikut aksi bersih pantai bersama Ridho dan Kaka. Menurut Dila, warga di Pulau Rhun masih jarang yang mengenakan masker karena tak begitu paham dengan pandemi Covid-19. Cuci tangan pun hanya sebatas ketika akan makan. “Kami agak jauh dari pusat kota, jadi tidak terlalu ditekankan pakai masker dan cuci tangan,” ucap Dila.
Warga Pulau Rhun, Rena, mengatakan pemakaian masker hanya saat pergi ke kota di Banda Neira. “Atau ke kantor-kantor pemerintah saja,” tuturnya.
Remaja dari Pulau Nusa Laut, Nadia Parinusa mengatakan di pulaunya juga jarang mengenakan masker. “Kalau lagi pergi-pergi saja,” ujar Nadia.
Kampanye ini merupakan salah satu kegiatan Ridho dan Kaka bersama Yayasan EcoNusa dalam Ekspedisi Maluku. Tiba di Ambon pada Sabtu, 7 November lalu, Ridho bersama rombongan EcoNusa menyusuri pulau-pulau terpencil di Maluku Utara dan Maluku untuk sosialisasi dan peningkatan kesadaran ke masyarakat mengenai lingkungan serta Covid-19. Kaka baru menyusul ketika rombongan tiba di Nusa Laut.
Total ada 17 titik yang menjadi pemberhentian Ekspedisi Maluku. Di setiap desa yang disinggahi, mereka membagikan benih berbagai sayur-mayur, menanam mangrove, transplantasi karang, dan menggali potensi di daerah-daerah tersebut. Mereka juga mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis.
LINDA TRIANITA