TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Adele menyapu bersih Grammy Awards dalam kategori lagu, album dan rekaman terbaik, untuk lagu Hello dan albumnya yang bertajuk 25, pada Minggu, 12 Februari 2017.
Dengan berurai air mata, Adele menerima penghargaan untuk Album of The Year. Dia menyatakan tak percaya penghargaan itu untuk dirinya. Adele merasa Beyoncé lebih pantas menerima penghargaan atas albumnya Lemonade.
Baca juga:
Penampilan Memukau Selebriti di Grammy Awards 2017
Umumkan Kehamilan, Beyonce Pecahkan Rekor di Instagram
Beyonce Mengeksplorasi Tubuh Hamil untuk Kepentingan Artistik
"Kamu (Beyonce) membuat kami melihat apa yang tidak selalu kamu perlihatkan, dan kami mengapresiasi itu," ucap Adele untuk Beyoncé. "Semua artis di sini memujamu. Kamu adalah cahaya bagi kami."
Di belakang panggung, Adele mengatakan kepada reporter kalau Album of The Year adalah Lemonade milik Beyoncé lebih layak menduduki posisi puncak. "Sebelumnya aku berbincang dengan Beyoncé dan mengatakan aku merasa sangat terhormat bisa satu nominasi dengannya," kata Adele. "Sesudah itu kami berbincang lagi, dan dia sangat ramah dan rendah hati seperti biasanya."
Adele merasa harus mengucapkan sesuatu di atas panggung. Sebab baginya, Album of The Year adalah Lemonade. Adele juga mengatakan bahwa Beyoncé adalah idolanya dan ikon bagi hidupnya. "Aku merasa ini adalah waktu bagi dia untuk menang," ungkap Adele.
Sesaat sebelum naik panggung untuk menerima penghargaan, Adele berteriak kepada Beyoncé, "Aku ingin kamu menjadi ibuku."
MASHABLE | BENEDICTA ALVINTA PRIMA
Berita lainnya:
4 Cara Menguji Keaslian Berlian
9 Tanda Sahabat Jadi Istimewa di Hati Anda
Raisa Belajar Percaya Pasangan melalui Yoga
Berita terkait
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
13 jam lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaAS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah
1 hari lalu
Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
1 hari lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca SelengkapnyaKronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina
1 hari lalu
Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?
Baca SelengkapnyaHamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
1 hari lalu
Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza
1 hari lalu
Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza
Baca SelengkapnyaDetektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan
1 hari lalu
Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya
Baca SelengkapnyaBelgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC
1 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)
Baca SelengkapnyaHamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo
1 hari lalu
Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaKanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
1 hari lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca Selengkapnya