TEMPO.CO, Jakarta - Presenter sekaligus pelawak Tukul Arwana kerap menyebut istrinya dengan nama panggilan Susi Similikiti saat membawakan talkshow Bukan Empat Mata dalam sebuah stasiun televisi swasta. Padahal nama asli istrinya Susiana. Bagaimana asal mula nama Susi Similikiti?

Nama Susi Similikiti muncul pertama kali saat Tukul memperkenalkan istrinya yang menjadi bintang tamu dalam acaranya. Panggilan itu pun disambut tawa para penonton. Sejak itu, nama panggilan tersebut lebih populer ketimbang nama aslinya. Terlebih, Tukul sering mengucapkan nama itu sebagai bumbu lawakan ketika membawakan acaranya.

Baca: Sebelum Meninggal, Istri Tukul Arwana Jatuh di Kamar Mandi

Susiana, perempuan asal Minang yang dinikahi pada 1995, berperan besar dalam kesuksesan pria bernama asli Tukul Riyanto itu. Kisah cinta Tukul dengan Susiana terbilang unik.

Seperti terangkum dalam rubrik “Jendela Rumah Tangga” yang dimuat Tabloid Bintang edisi 560 Januari 2002, awalnya Tukul dan Susi tidak memiliki ketertarikan satu sama lain saat bertemu di Blok S, Jakarta Selatan. Namun, ketika bertemu lagi dalam pesta perkawinan seorang teman, Tukul mulai merasa hatinya bergetar saat menatap Susiana. Tukul pun memberanikan diri memberikan kartu namanya.

Ketika itu, nama Tukul belum tenar seperti sekarang. Setelah saling mengenal, mereka memutuskan menikah pada 5 Desember 1995. Pesta pernikahan berlangsung sederhana dalam adat Minang di Bekasi, kediaman orang tua Susiana.

Baca: Mengapa Pemakaman Istri Tukul Dipenuhi Sopir Ojek Online?

Kini, perempuan yang namanya sering disebut-sebut Tukul dalam acaranya itu telah tiada. Susiana meninggal di Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta, Selasa kemarin karena penyakit asma yang dideritanya.

Setelah sempat disemayamkan di kediamannya di Jalan H Jian Nomor 22, Cipete, Jakarta Selatan, jenazah Susiana dimakamkan di pemakaman Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Isak tangis keluarga mewarnai proses pemakamannya.

Baca: Tukul Arwana Tak Mendapat Firasat atas Meninggalnya Susiana

"Kami keluarga besar mohon maaf kalau ada kekeliruan dari istri saya dan terima kasih untuk semua yang memberikan kemudahan kepada keluarga saya. Kepada Bapak Gubernur, Mabes Polri, rekan pers, Menteri Agama, mohon doanya dan terima kasih," kata Tukul dengan suara lirih seusai proses pemakaman, Rabu. Ia juga berterima kasih kepada sanak keluarga dan kerabatnya.

Putra pertama Tukul Arwana, Ega Prayogi, mengaku sangat kehilangan ibunya. Namun ia merasa tenang karena permintaan ibunya tercapai. "Alhamdulillah permintaan ibu selama hidup, minta saya kuliah dan ingin punya anak yang menjadi anggota kepolisian tercapai," ujar Ega saat ditemui seusai pemakaman di Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Agustus.

TABLOIDBINTANG.COM | PDAT | DINI TEJA