Mengungkap Kisah Tato di Penjara dalam Film Bless This Mess

Reporter

Minggu, 7 Agustus 2016 23:35 WIB

Salah satu pemateri Workshop Tattoo #1 sedang membuat tato di Rumah Sanur - Creative Hub, Denpasar, 7 Agustus 2016. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sanur Creative Hub di Denpasar menggelar pemutaran film dokumenter berjudul Bless This Mess. Film karya Panca Dwinandhika Zen berdurasi 35 menit itu bercerita tentang kehidupan mantan narapidana yang memiliki tato Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy, Bandung.

Film dokumenter ini menceritakan bagaimana kegiatan para pembuat tato di dalam Lapas Banceuy. Proses penggarapan keseluruhan film tersebut, kata Panca, memakan waktu 2 tahun. "Termasuk riset dan proses pendekatan dengan masing-masing narasumber," katanya di Rumah Sanur Creative Hub, Denpasar, Minggu, 7 Agustus 2016. "Ini film pertama saya."

Melalui film bertema tato dan stigma kriminalisasi ini, Panca ingin menyadarkan masyarakat supaya lebih terbuka terhadap seni tato. Selain itu, dia ingin mengingatkan sekaligus menceritakan kronologi stigma kriminal pada tato.

"Ada lima narasumber dari masa 1980-an, 1990-an, 2000-an. Usia mereka dari 29 tahun sampai 60 tahun. Lima mantan narapidana itu terlibat kasus narkoba dan penusukan," ujarnya. Ia sengaja memilih lima narasumber dari berbagai usia agar tidak terjebak pada satu masa saja.

Panca mengaku tak ada kesulitan menggali informasi dari mereka. "Responsnya, mereka merasa tertarik bercerita karena selama ini tidak ada yang minat bertanya kepada mereka," ujarnya. "Film itu berusaha memberi ruang bertutur bagi mereka yang selama ini terus mengalami stigmatisasi."

Ia menuturkan kehidupan narapidana yang memiliki tato bisa menunjukkan posisi mereka di antara rekan-rekannya. "Di penjara ditelanjangi, dihitung tatonya. Ada stratanya, makin banyak tato makin disegani," kata pria yang menyenangi motif tato Nusantara ini.

Selama 5 tahun ia bergelut di dunia tato. Ia mempelajari tato dari segala aspek secara komprehensif, yaitu tradisi, kriminal, dan urban. "Saya melihat tato sebagai salah satu subyek yang menarik untuk survive (bertahan), bersosialisasi, bernilai artistik, dan untuk mencari uang juga bisa," tuturnya.

BRAM SETIAWAN


Berita terkait

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

7 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

11 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

46 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

53 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul

Baca Selengkapnya