Pengunjung Art Jog 2016 Ramai Meski Diprotes  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 15 Juni 2016 05:03 WIB

Performance Semendelic & Kawanan dalam pembukaan Artjog 9 di Jogja National Museum, 27 Mei 2016. Foto/Moyang Kasih

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bursa seni rupa terbesar di Indonesia, Art Jog 2016, masih ramai dikunjungi meski terus dikritik dan ramai diperbincangkan di media sosial. Art Jog yang menggandeng PT Freeport Indonesia sebagai sponsor menuai kecaman dari sejumlah kalangan seniman, juga aktivis lingkungan dan hak asasi manusia.

Meski begitu, selama tiga pekan berlangsung, jumlah pengunjung Art Jog tetap ramai. Panitia Art Jog 2016, Tiyassari Basara, mengatakan per hari rata-rata tiket terjual sebanyak 1.000 lembar. Hari biasa tiket yang terjual sebanyak 650 dan pada akhir pekan sebanyak 1.500 tiket. Ia mengoreksi jumlah pengunjung Art Jog per hari yang sebelumnya Tempo sebut rata-rata 100 orang.

Pengunjung asal Jakarta, Dian Rusdi, mengatakan banyak karya bagus yang dipamerkan di Art Jog di antaranya karya seni animasi seniman Jepang berjudul Kiya-kiya. Ada juga karya seniman komunitas seni Taring Padi, Mohamad Yusuf atau Ucup. Menurut Dian, karya Ucup agak mengagetkan. “Saya melihat karya Ucup yang biasanya bicara pemberontakan sosial, kali ini bermuatan religius,” kata Dian.

Ia mengkritik karya seniman Vincencius “Venzha” Christiawan, yang menyajikan karya utama sebagai land mark Art Jog. Menurut Dian, karya Venzha kurang menggarap sisi keindahan. Melihat karya itu, kata dia, seperti tidak ada bedanya dengan menyaksikan menara pemancar radio kebanyakan atau menara operator telepon seluler.

Sebelumnya, Direktur Art Jog Heri Pemad menyatakan tidak akan mengembalikan uang sponsor sebesar Rp 100 juta yang telah diberikan PT Freeport Indonesia untuk penyelenggaraan bursa pasar seni rupa terbesar di Indonesia itu. Ia sudah mengikat komitmen dengan Freeport.

Menurut Heri Pemad, tidak mudah buat panitia Art Jog untuk menghentikan perjanjian dengan perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu di tengah penyelenggaraan kegiatan. Art Jog berlangsung di Jogja National Museum pada 27 Mei-27 Juni 2016 dan diikuti setidaknya 72 seniman.

Menurut Heri, bila ia menghentikan sponsorship Freeport, ia bisa kena masalah hukum. “Kalau kami mengembalikan uang Freeport, itu sama artinya kami menelan kembali ludah kami sendiri,” kata Heri.

Panitia Art Jog mendapat kecaman dari sejumlah pihak akibat menggandeng Freeport. Kecaman datang di antaranya dari komunitas seniman street art, Andrew Lumban Gaol. Ada juga kritik dari Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama dan Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam. Tak hanya itu, kecaman juga datang dari Forum Solidaritas Yogyakarta Damai.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

15 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

17 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

4 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

6 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya