Wayang Ajen, Lakon dengan Pesan Moral 'Kekinian'  

Reporter

Senin, 6 Juni 2016 12:56 WIB

Pementasan Wayang Ajen dengan lakon Kajembaran Rahmaniah bersama Ki Dalang Wawan Ajen di plaza Pusat Dakwah Islam, Bandung, 4 Juli 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Ciamis - Sebagian masyarakat mungkin belum mengenal Wayang Ajen. Namun siapa sangka, Wayang Ajen ini sudah dipentaskan di 50 negara.

"Kita dihargai internasional. Wayang Ajen sudah main di 50 negara," kata pencipta Wayang Ajen, Wawan Gunawan sebelum pementasan wayang di lapangan Desa Jayagiri, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu malam, 4 Juni 2016.

Menurut Wawan, Wayang Ajen memiliki perbedaan dengan Wayang Golek. Salah satunya adalah pada penataan panggung. Wawan menjelaskan, Wayang Ajen memakai pendekatan multimedia dan teknologi.

Artistik tata panggung, kata Wawan, tidak hanya sebagai dekoras atau sekadar pelengkap pertunjukan. Tetapi punya nilai jual sebagai promosi agar menarik minat orang menyukai wayang. "Panggung memakai teknologi. Konsep penataan wayang juga memakai teknologi. Bisa dilihat, masyarakat bisa selfi dengan wayang," kata Wawan.

Alur cerita dalam Wayang Ajen mengikuti perkembangan zaman. Jika sedang ramai membahas pelecehan seksual kepada anak, kata Wawan, makan masalah itulah yang akan dibahas dalam pertunjukan wayang.

"Ramayana, Mahabrata sebagai patron, sebagai sumber inspirasi, tapi lakon yang penting dalam wayang ini adalah pesan moralnya. Yang aktual sekarang apa, update apa, isu apa. Kita lakon seperti itu, yang update di media, muncul di Wayang Ajen," kata Wawan.

Dengan Wayang Ajen, Wawan berusaha mendekatkan wayang kepada masyarakat dan generasi muda. Orang bisa memegang wayang atau sekadar berfoto selfi dengan wayang. "Dulu susah banget, d-iprotect, ada jurang pemisah, dianggap tabu, orang pegang wayang takut rusak. Itu yang menjauhkan mengapa wayang tidak disukai generasi muda," tutur Wawan.

Hal-hal seperti itu berusaha dibalikkan dalam pertunjukan Wayang Ajen. "Bagaimana bisa sentuh wayang, bisa jalan, muterin panggung. Ini konsep pariwisata, ini pameran," ujar pria yang akrab disapa Wawan Ajen ini.

Wawan lebih lanjut menjelaskan, kata Ajen berasal dari bahasa Sunda yang artinya nilai atau harga. Ngajenan, kata dia, artinya saling menghargai. "Bagaimana kita saling menghargai, dan menjaga kebersamaan," kata dia.

Wayang Ajen diciptakan Wawan dan rekannya Arthur S Nalan pada 1999. Wayang ini baru bisa dipentaskan setahun kemudian.

Wawan menargetkan, pada 2025 Wayang Ajen baru dikenal masyarakat. Ternyata respons masyarakat kepada wayang ini sangat bagus. "Sekarang sudah dikenal, artinya itu ada lompatan-lompatan, keseriusan," kata dia.

Wawan meminta masyarakat membuang jauh-jauh pemikiran yang menganggap wayang itu kampungan. Dia mempunyai tagline untuk wayang, "Jadi gini, nonton Wayang Ajen gaul, tidak nonton Wayang Ajen tidak gaul," katanya.

CANDRA NUGRAHA

Berita terkait

Mengenal Cobek Turubuk Makanan Khas Karawang, Berikut Resepnya

19 Juli 2023

Mengenal Cobek Turubuk Makanan Khas Karawang, Berikut Resepnya

Cobek turubuk merupakan salah satu makanan khas Karawang yang berasal dari olahan tanaman terubuk. Uniknya, makanan tersebut dihidangkan menggunakan cobek, sehingga cita rasa yang dihasilkan semakin lezat. Lalu, bagaimanakah resep pembuatannya?

Baca Selengkapnya

Lima Kuliner Khas Kabupaten Ciamis yang Siap Menggoyang Lidah

10 Oktober 2022

Lima Kuliner Khas Kabupaten Ciamis yang Siap Menggoyang Lidah

Kabupaten Ciamis menyimpan potensi wisata salah satunya wisata kuliner yang beragam.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan Pilih ke Ciamis? Jangan Lewatkan Destinasi Wisata Berikut Ini

10 Oktober 2022

Akhir Pekan Pilih ke Ciamis? Jangan Lewatkan Destinasi Wisata Berikut Ini

Kabupaten Ciamis ternyata menyimpan banyak destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi. Di mana saja?

Baca Selengkapnya

3 Fakta Unik Kabupaten Ciamis yang Jarang Diketahui

9 Oktober 2022

3 Fakta Unik Kabupaten Ciamis yang Jarang Diketahui

Kabupaten Ciamis memiliki rangkaian fakta unik yang tak boleh untuk dilewatkan.

Baca Selengkapnya

4 Oleh-oleh Khas Kabupaten Ciamis yang Wajib Dicoba

9 Oktober 2022

4 Oleh-oleh Khas Kabupaten Ciamis yang Wajib Dicoba

Kabupaten Ciamis menyimpan ragam oleh-oleh yang patut dicoba bila Anda berkunjung ke Ciamis ataupun singgah lewat sebelum ke Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.

Baca Selengkapnya

11 Siswa MTs di Ciamis Tewas Saat Susur Sungai, Polisi Identifikasi Kelalaian

18 Oktober 2021

11 Siswa MTs di Ciamis Tewas Saat Susur Sungai, Polisi Identifikasi Kelalaian

Polisi mengumpulkan bukti dan keterangan saksi mengenai insiden tewasnya sebelas siswa MTs di Ciamis saat susur sungai pada Jumat, 15 Oktober 2021.

Baca Selengkapnya

Wisata Situs Astana Gede Kawali & Misteri Batu Sanghyang Bungkuk

12 April 2019

Wisata Situs Astana Gede Kawali & Misteri Batu Sanghyang Bungkuk

Wisata sejarah di Situs Astana Gede Kawali terdapat banyak peninggalan arkeologi, seperti batu prasasti, batu menhir, dan makam.

Baca Selengkapnya

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.

Baca Selengkapnya

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

11 November 2018

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar pada hari ke-2 perayaan ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya