AADC 2, Mira Lesmana: Film Itu Harus Peka Sosial
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Jumat, 6 Mei 2016 23:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza rupanya punya satu prinsip yang sama: membuat film yang mesti ada unsur peka terhadap kehidupan sosial dan politik tanpa harus membuat film politis. Itu diterapkannya tidak hanya dalam Ada Apa Dengan Cinta yang pertama, tapi juga Ada Apa Dengan Cinta 2.
Baca juga: Kenapa Rangga dan Cinta Baru Bertemu Setelah 14 Tahun
"Biasanya saya dan Riri kalau bikin film bagaimanapun harus peka terhadap sekeliling kita, bisa melalui dialog halus," tutur Mira, di salah satu hotel di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Kamis 5 Mei 2016.
Pada AADC pertama, soal politik itu muncul melalui tokoh ayah Rangga, yang mendapat teror dari pihak tertentu. Kini, di AADC 2, komentar-komentar politis itu masuk dengan halus. Salah satunya melalui seniman-seniman Yogya yang tampil dalam film yang dibintangi Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo tersebut. Adapun para seniman yang tampil itu adalah Eko Nugroho dengan komunitas Daging Tumbuh yang menampilkan seni instalasinya. Di pameran seni instalasi seni Eko Nugroho inilah, tokoh Rangga dengan Cinta pertama kali bertemu setelah sekian tahun berpisah.
Kemudian anggota Jogja Hip Hop Foundation, Marzuki Muhammad alias Kill The DJ. Marzuki tampil menyanyikan lagunya, Raminggir Tabrak, dalam film itu. Tak ketinggalan, kelompok teater boneka Pappermoon Puppet Theatre asal Yogya ikut muncul dengan menampilkan Secangkir Kopi dari Playa yang mengisahkan kisah cinta yang hilang. Klop dengan kisah AADC 2.
"Komentar politik itu muncul melalui ekspresi seni mereka," ucapnya. Bahkan, Mira mengakui sengaja memunculkan para seniman Yogya tersebut lantaran karya-karya mereka yang merepresentasikan kepekaan sosial dan politik. "Mereka memang dipilih."
Isu politik juga muncul melalui pengambilan gambar tertentu. Sekilas. Berkelebat. Tapi berbicara. Kemudian menyelip dalam dialog antara Cinta dan Rangga yang menyebut soal Pemilu.
"Eh jangan disebut ya, nanti spoiler," kata Mira sambil tertawa, menanggapi pertanyaan soal unsur politik dalam filmnya.
Baca juga: Spoiler AADC 2 Beredar, Adinia Wirasti: It's Not Legal
Film yang disutradarai Riri Riza ini juga merambah luar negeri di seputar Asia. Sekitar 200-250 ribu tiket ludes terjual dalam lima hari di Malaysia. “Pemasukan sudah 2 juta ringgit dengan harga 10 ringgit per tiket.” Menurut dia, angka itu cukup tinggi dibandingkan dengan populasi penduduk Malaysia yang jumlahnya sekitar 30 juta orang.
Tidak hanya di Malaysia, film ini juga diputar di Brunei Darusalam. Namun saat ditanya jumlah penjualan tiket, Mira mengaku belum memiliki datanya. Sedangkan di Singapura, film ini masih belum tayang.
Baca juga: AADC 2, Ini Alasan Rangga dan Cinta Dipertemukan di Jogja
Mira, Riri, beserta pemain film begitu bersyukur dengan larisnya film ini. Mira sedikit mengingat film pertama yang menurutnya dibuat karena nekat. Karena pada waktu itu, kata Mira belum ada film yang menggambarkan cerita cinta anak sekolah. “AADC ini, langkah nekat saya dan Riri karena waktu itu belum ada (cerita cinta anak sekolah), dan digarap pemain baru.”
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH | NI
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak