Aerosmith Larang Donald Trump Kampanye Pakai Lagu Dream On

Reporter

Senin, 12 Oktober 2015 13:29 WIB

Vokalis Aerosmith Steven Tyler, merangkul rekannya Joe Perry saat tampil menghibur penonton dalam konser turnya yang berjudul "Aerosmith: Let Rock Rule" di The Forum in Inglewood, California (31/7). REUTERS/Mario Anzuoni

TEMPO.CO, LOS ANGELES—Steven Tyler, vokalis kelompok musik legendaris Aerosmith, meminta kandidat bakal calon presiden dari partai Republikan untuk tidak menggunakan lagu mereka, Dream On, dalam acara-acara kampanye. Tyler lewat pengacaranya, Dina La Polt, menyatakan surat tersebut bukan sikap politik atau isu personal dengan Mr. Trump, tetapi berkaitan dengan izin dan hak cipta, seperti dikutip Associated Press, Senin, 12 Oktober 2015.

Dalam surat tersebut, pengacara Tyler menyatakan Trump tidak memiliki izin dari kliennya untuk menggunakan lagu Dream On atau lagu-lagu Tyler yang lain. Hal ini menimbulkan kesan palsu bahwa Tyler terhubung atau mendukung langkah Mr. Trump mencalonkan diri sebagai presiden.

Rolling Stone menulis, Tyler pertama kali mengingatkan Trump pada saat kampanye mobile Ala. Rally pada 21 Agustus lalu. Trump mengabaikan peringatan itu. Kini, pengacara Tyler mengancam, “jika Trump tidak mendengarkan tuntutan kami, kami akan melakukan upaya hukum.”

Tyler dan gitaris Aerosmith, Joe Perry, tercatat sebagai pendukung Republikan. Koran Washington Post melaporkan Tyler menghadiri debat bakal calon presiden pada Agustus lalu sebagai tamu Trump. Hal ini merupakan insiden ketiga kalinya bagi miliuner properti itu. Sebelumnya, sejumlah musikus telah menuntut penggunaan lagu-lagu secara ilegal dalam kampanye bakal calon presiden.

Lagu Neil Young, ‘Rockin’ in the Free World, digunakan saat Trump mengumumkan akan maju sebagai kandidat bakal calon presiden dari Partai Republikan. Padahal, lagu tersebut bertentangan dengan politiknya Trump. Musikus Young, yang dikenal sebagai penganut politik liberal, meminta Trump berhenti menggunakan lagunya dan menyatakan dukungannya pada kandidat dari Partai Demokrat, Bernie Sanders.

Trump juga menggunakan lagu It’s The End of the World as We Know It (And I Feel Fine.) milik R.E.M secara ilegal. R.E.M yang tak setuju dengan penggunaan lagu tersebut juga memperingatkan politisi itu agar tidak “mengganggu kami untuk menuntut.”.


AP | ROLLING STONE | FORTUNES | CBS

Berita terkait

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

38 menit lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

2 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

17 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

17 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

17 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

17 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

20 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

21 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya