Film Baru Apple, Momen-momen Kehancuran Steve Jobs?  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 19 September 2015 07:24 WIB

Buku biografi Steve Jobs karya Walter Isaacson. (foto: appleinsider.ru)

TEMPO.CO, Los Angeles - Pemilik dan pencipta merek Apple, mendiang Steve Jobs, akan digambarkan sebagai seorang teknokrat berhati monster, yang tidak bernurani dan kejam. Gambaran tersebut bakal muncul dalam dua film yang akan diputar di sejumlah bioskop dalam waktu yang berdekatan.

Kedua film itu akan mengungkap sisi gelap di balik segala sanjungan dan keberhasilan Jobs membangun kerajaan teknologi hingga menjadi perusahaan Amerika Serikat terbesar di dunia. Munculnya film ini kebetulan bertepatan dengan peringatan empat tahun kematian Jobs.


Baca juga:
Kecelakaan di Cipali, 6 Tewas: Karena Makam Mbah Samijem?
Kenalkan, Putri Gayatri, 15 tahun, Wakili Indonesia di PBB


Jobs meninggal dunia empat tahun lalu pada usia 56 tahun karena sakit kanker. Dia adalah orang yang bertanggung jawab menciptakan iPhone, iPad, dan iPod, serta menjadi sanjungan banyak orang sehingga dikatakan lebih mengutamakan produk mereknya ketimbang keluarganya sendiri.

Seperti yang dilansir Daily Mail pada 18 September 2015, dua film tentang kisah hidup Steve Jobs yang bakal terbit itu akan menyajikan perspektif berbeda yang jarang diketahui publik.

Film pertama, arahan Danny Boyle (direktur koreografi pembukaan Olimpiade London 2012), dibintangi Michael Fassbender dan Kate Winslet yang bakal memasuki panggung November nanti. Ia menagambarkan Jobs sebagai seorang egoistik, tidak berhati nurani, yang menikam sahabatnya sendiri dari belakang untuk mencapai keuntungan.

Yang paling buruk, Jobs digambarkan sebagai pria yang enggan mengakui putrinya sebagai anak. Putrinya itu hasil hubungan dengan pacar sekampusnya dulu. Meski kasusnya dibawa ke pengadilan dan setelah tes DNA, terbukti Jobs ayah dari anak perempuan itu. Tapi, Jobs hanya memberi nafkah US$ 500 sebulan sedangkan perusahaannya bernilai US$ 200 juta ketika itu.

Simak Juga
Gadis ABG Selundupkan Barang Haram, Begini Caranya
Pabrik Semen Dibangun di Rembang, Begini Ramalan Mbah Rono


Film ini mendapat perhatian dari Steve Wozniak, mitra Jobs pertama di Apple, yang berakhir sebagai korban. Wozniak menyaksikan bagaimana Jobs enggan berbagi nama dengan Wozniak sebagai pencipta dan pendiri Apple. Wozniak belakangan mengetahui bahwa Jobs telah menjual game komputer hasil ciptaan Wozniak kepada produsen Jepang dengan harga US$ 7.000. Namun, Jobs mengaku kepada Wozniak game itu dijual US$ 700 saja.

Gambaran yang lebih brutal bakal muncul dalam film kedua berjudul 'Steve Jobs: The Man In The Machine'. Film itu berdasarkan wawancara terhadap teman Jobs, termasuk mantan pacar yang ditinggalkannya. Film ini mengambarkan bagaimana Jobs, sejak awal berdirinya Apple pada era tujuh puluhan, sudah bersikap kejam dan keras kepada teman dan karyawan sendiri.

Hubungan teman yang datang bekerja dengannya di Apple musnah karena mereka dipaksa oleh Jobs bekerja tanpa henti sebagaimana dirinya. Film itu nanti akan mengambarkan bagaimana Jobs menjadi seorang yang kebal hukum karena perusahaannya berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi Amerika Serikat.

Setiap tindakan hukum ke atasnya akan meruntuhkan kekaisaran yang telah dibangun itu sekaligus meruntuhkan ekonomi Amerika. Hanya waktu yang akan menentukan sejauh mana gambaran ini akan diterima dengan terbuka oleh para pengikut setia Jobs, yang memandangnya sebagai orang suci yang mengubah gaya hidup manusia di abad ini.

DAILY MAIL | YON DEMA

HOROR TOL CIPALI
TOL MAUT CIPALI: Insiden Jumat Nahas, 6 Orang Meregang Nyawa
TOL MAUT CIPALI: Renggut Nyawa, dari Manusia hingga Sapi
MISTERI TOL CIPALI: 3 Bulan Beroperasi, 30 Nyawa Melayang

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

11 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

23 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya