Tempo.co, Jakarta - Bertepatan dengan momen seratus hari berpulangnya sastrawan Sitor Situmorang pada April ini, sebuah kegiatan bertajuk 100 Kenangan Sitor Situmorang dengan tema "Belajar Menjadi Indonesia" digelar selama 20-22 April 2015 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Selama tiga hari itu, berbagai acara yang mengangkat berbagai sisi Sitor akan disajikan, seperti pameran foto koleksi Poriaman Sitanggang tentang perjalanan Sitor ke Toba, diskusi bersama fotografer Poriaman, dan pemutaran film Darah & Doa karya Usmar Ismail oleh Kineforum. Dalam film itu, Sitor dan Usmar menulis skenarionya.
"Tidak banyak yang tahu kalau sosok Sitor pernah akan diajak membuat film bersama Akira Kurosawa. Ia dijadwalkan menulis naskah bersama Yukio Mishima. Sayang, proyek ini lantas berakhir," kata sejarawan JJ Rizal dalam siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu, 18 April 2015.
Selain itu, ada pula pameran proyek reinterpretasi sampul buku Sitor bersama komunitas Gambar Selaw dan Rumah Pembaca Indonesia, peluncuran buku kumpulan cerpen Ibu Pergi ke Surga karya Sitor, serta seni sablon Sitor Situmorang oleh komunitas We-Wo. Pada malam puncak 100 Kenangan Sitor Situmorang, akan dipertunjukkan rangkaian acara musik, sastra, film, dan kesaksian-kesaksian banyak orang atas pemikiran Sitor dalam usaha mendefinisikan bangunan kebangsaan.
"Sebagai keluarga, kami menyadari bahwa Pak Sitor sudah menjadi milik bangsa. Karena itu juga, kami dengan sadar ingin mempersembahkan acara ini sebagai sumber inspirasi bagi kaum muda Indonesia dalam berkarya dan membentuk jati diri," kata Gulon Situmorang mewakili keluarga Sitor.
Malam peringatan 100 Kenangan Sitor Situmorang akan dimeriahkan dengan musik tradisional Batak oleh Korem Sihombing dan Guntur Sihotang. Selain itu, Sammy Not A Slim Boy, pelawak tunggal, akan tampil memperkaya acara dengan stand up comedy. Acara akan ditutup dengan penampilan musikus muda, Frau dan Danilla.
