Pionir musik kontemporer Indonesia Slamet Abdul Sjukur. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Komponis Slamet Abdul Sjukur, 79 tahun, meninggal pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Graha Amerta, Surabaya. Slamet meninggal setelah sakit pada pekan lalu.
Kabar duka ini diterima dari Dewan Kesenian Jakarta. Dalam pesan pendek itu, keluarga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya terhadap seluruh murid, teman, dan para sahabat atas seluruh dukungan dan persahabatan yang tulus selama ini.
“Mohon dimaafkan atas segala kesalahan dan kekhilafan beliau selama hidup. Semoga almarhum tenang dan damai di sisi-Nya. Amin.”
Almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Pirngadi nomor 3 Daerah Babatan Surabaya. Belum diperoleh keterangan di mana Slamet akan dimakamkan.
Slamet lahir di Surabaya pada 30 Juni 1935 dengan nama Soekandar. Tapi karena sering sakit-sakitan, maka namanya diganti menjadi Slamet. Dia dikenal sebagai bapak komponis Indonesia, meskipun dia tak terlalu bangga menyandangnya.
Slamet menempuh pendidikan musik tingkat lanjut di Conservatoire National Supérieur de Musique de Paris. Tinggal di Paris hingga 1976 lalu pulang ke Indonesia dan mengajar di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
