Trio Ini Siap Hangatkan Java Jazz Festival 2015  

Reporter

Editor

Nurdin Kalim

Kamis, 5 Maret 2015 11:19 WIB

Nita Aartsen (piano), Israel Varela (drum), Daniele Capuccion (bass), dan Karen Lugo tampil dalam Jazz Workshop di Institute Kebudayaan Italia di Jakarta, 24 Februari 2015. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Siang itu, VAC Trio, yang beranggotakan pianis Nita Aartsen, pemain bass Daniele Cappuccion, dan penggebuk drum Israel Varela, tak sekadar memamerkan kemampuan bermusik mereka. Ketiga musikus yang berasal dari latar belakang dan akar musik berbeda itu juga berbagi ilmu lewat program master class yang diadakan Institut Kebudayaan Italia, Rabu, 25 Februari 2015.

Israel Varela, misalnya, khusus menampilkan satu nomor yang kental dengan sentuhan flamenco. Penabuh drum asal Meksiko yang menguasai berbagai genre musik, dari jazz, flamenco, klasik, sampai pop, ini mengaku musik dan tarian flamenco menjadi salah satu sumber inspirasinya dalam bermusik. “Kalau pemain lain mungkin sejak awal membayangkan instrumen yang akan dimainkannya. Tapi saya membayangkan hal lain, penari, misalnya, dan membawa pengaruhnya ke cara saya bermain drum,” ujar pria yang pernah mengiringi banyak musikus, seperti Pat Metheny dan Dwiki Dharmawan, ini.

Berbeda dengan Varela, Nita Aartsen memilih kembali ke akarnya, yakni musik klasik. Pianis Indonesia ini membawakan Fur Elise dari Beethoven, tapi dengan sentuhan jazz, sehingga terdengar lebih modern. Adapun pemain bass kelahiran Italia, Cappuccion, membawakan jazz dengan irama padang pasir.

VAC Trio terbentuk setahun silam. VAC adalah inisial nama mereka. Mereka kerap melakukan tur di Belanda, Italia, dan Belgia. Mereka juga rajin bolak-balik Indonesia-Eropa untuk memperdalam khazanah bermusik mereka. Tak heran bahwa beragamnya pengaruh musik yang dibawakan VAC Trio membuat kelompok musik ini bagaikan melting pot, wajan tempat bercampurnya ragam budaya. “Saat tampil di Eropa, misalnya, kami sering membawa penabuh kendang Sunda,” ujar Nita, yang terpilih sebagai Best Female Jazz Artist dalam AMI Award 2013.

Saat ini Varela tengah mempersiapkan komposisi yang terinspirasi tarian kecak. Nita mengatakan “urat kreatif” Varela langsung "tersetrum" ketika mereka menonton kecak. “Ia langsung bilang, Pulpen mana, pulpen',” ujar Nita sambil tertawa. Varela mengaku menemukan irama yang familier dalam kecak. “Mengingatkan saya akan cascara, salah satu akar musik Latin,” ujar Varela, yang kini menetap di Roma, Italia.

Nita menjelaskan, rekan-rekannya memang mencoba memahami musik tradisional Indonesia yang terdengar asing dengan cara menemukan hal yang mirip dengan akar musik mereka. “Kalau dipaksakan untuk belajar yang asli akan susah. Kalau mereka diberikan gamelan, misalnya, nanti dimainkannya dengan gaya Latin. Tapi justru di sinilah kolaborasinya terasa,” kata Nita.

Selain itu, mereka menerapkan fleksibilitas dalam penggunaan instrumen musik. Kemampuan setiap instrumen dikerahkan untuk membawa suatu gaya dalam bermusik. Nita mencontohkan, ia bisa membawakan irama gamelan lewat piano yang ia mainkan. “Atau misalnya kendang Sunda yang memiliki delapan timbre, bisa dimainkan dengan gaya Latin, Afro, macam-macam,” ujarnya.

Kolaborasi musik antarbudaya yang jauh berbeda bisa menjadi satu hal yang mengintimidasi. Namun tidak bagi VAC Trio. “Karena kami bicara dalam satu bahasa, yakni bahasa musik,” ujar Varela. Rencananya, bersama peniup saksofon asal Italia, Marcello Allulli, VAC Trio akan tampil di Java Jazz Festival, lalu Singapore Jazz Festival dan Bali Live Festival, yang semuanya digelar pada Maret ini.

RATNANING ASIH

Berita terkait

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

11 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

Tiket Snoh Aalegra di Spesial Show Java Jazz Festival Lebih Mahal Dibanding Laufey, Segini Harganya

27 hari lalu

Tiket Snoh Aalegra di Spesial Show Java Jazz Festival Lebih Mahal Dibanding Laufey, Segini Harganya

Harga tiket special show di Java Jazz Festival antara Snoh Aalegra dan Laufey berbeda Rp 150 ribu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Snoh Aalegra, Penyanyi Swedia yang akan Tampil di Java Jazz Festival 2024

29 hari lalu

Mengenal Snoh Aalegra, Penyanyi Swedia yang akan Tampil di Java Jazz Festival 2024

Penyanyi Swedia, Snoh Aalegra masuk dalam deretan penampil bersama Laufey di Java Jazz Festival 2024 di JIExpo Kemayoran pada 26 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Java Jazz Festival Umumkan Nama Baru, Snoh Aalegra Jadi Tamu Special bersama Laufey

31 hari lalu

Java Jazz Festival Umumkan Nama Baru, Snoh Aalegra Jadi Tamu Special bersama Laufey

Dalam unggahan Java Jazz 2024, terlihat nama Snoh Aalegra berada di deretan paling atas spesial show.

Baca Selengkapnya

Kata Dewi Gontha Soal Festival Musik Indonesia yang Lebih Berkembang dari Singapura

44 hari lalu

Kata Dewi Gontha Soal Festival Musik Indonesia yang Lebih Berkembang dari Singapura

Perwakilan penyelenggara Java Jazz Festival, Dewi Gontha mengungkapkan bahwa Singapura menyontek festival musik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Line Up Java Jazz Festival 2024 hingga Alasan Laufey Tampil di Spesial Show

45 hari lalu

Line Up Java Jazz Festival 2024 hingga Alasan Laufey Tampil di Spesial Show

Line up Java Jazz Festival 2024 fase kedua telah diumumkan dengan Laufey sebagai penampil di spesial show.

Baca Selengkapnya

Bantah Bruno Mars dan Katy Perry akan Tampil di Java Jazz Festival, Promotor: Kesalahan Teknis

45 hari lalu

Bantah Bruno Mars dan Katy Perry akan Tampil di Java Jazz Festival, Promotor: Kesalahan Teknis

Dewi Gontha mengklarifikasi bahwa Bruno Mars dan Katy Perry tidak akan tampil di Java Jazz Festival 2024.

Baca Selengkapnya

Laufey Kembali ke Jakarta untuk Java Jazz Festival 2024, Kini sebagai Special Show

19 Desember 2023

Laufey Kembali ke Jakarta untuk Java Jazz Festival 2024, Kini sebagai Special Show

Datang lagi ke Jakarta, Laufey akan meriahkan Special Show Java Jazz Festival 2024 hari kedua.

Baca Selengkapnya

Jordan Susanto Ungkap Kisah di Balik Lagu Cherry

14 Juni 2023

Jordan Susanto Ungkap Kisah di Balik Lagu Cherry

Jordan Susanto mengaku selalu tertarik untuk menciptakan lagu yang judulnya berasal dari nama seorang perempuan, terbaru adalah Cherry.

Baca Selengkapnya

Anastasya Poetri Pulang ke Indonesia Demi Tampil di BNI Java Jazz Festival 2023

8 Juni 2023

Anastasya Poetri Pulang ke Indonesia Demi Tampil di BNI Java Jazz Festival 2023

Anastasya Poetri yang sedang menempuh pendidikan musik di Berklee College of Music, Boston, Amerika Serikat, bangga perdana tampil di Indonesia.

Baca Selengkapnya