TEMPO.CO, Dresden - Warga berkumpul di Dresden untuk menyaksikan konser gratis yang mempromosikan toleransi dan keberagaman. Acara ini merupakan bentuk perlawanan terhadap kelompok anti-Islam PEGIDA. (Baca: Hangat Glühwein Natal di Potsdamer Platz)
Ribuan penonton berkumpul di depan Dresden Frauenkirche, gereja utama kota itu, untuk sebuah konser yang mempromosikan toleransi dan keberagaman. Menurut Deutsche Welle, konser ini dihadiri sekitar 35 ribu orang.
Banyaknya penonton membuat polisi dan penyelenggara acara terpaksa menutup alun-alun lokasi acara dan mengarahkan penonton ke tempat lain yang berdekatan, yaitu Schlossplatz. (Baca: Gebrakan MEW)
Konser bertajuk "Open and Colorful-Dresden for Everyone" itu diadakan sebagai bentuk perlawanan terhadap kelompok anti-Islam PEGIDA (Kaum Eropa Patriotik Menentang Islamisasi Barat atau Patriotische Europäer Gegen die Islamisierung des Abendlandes).
Kelompok sayap kanan ini telah menyelenggarakan pawai mingguan sejak Oktober 2014 yang bertujuan memprotes apa yang mereka lihat sebagai peningkatan pengaruh Islam di Jerman dan kebijakan imigrasi yang longgar dari pemerintah.
"Kami ingin menunjukkan bahwa Dresden adalah kota yang kosmopolitan, toleran, dan beragam, dan kami berusaha untuk menjadi hangat, terutama di dalam hati kita," ujar Gerhard Ehninger, anggota organisasi Place to be di Dresden.
Beberapa artis yang tampil dalam acara itu adalah Herbert Grönemeyer yang terkenal dengan lagu tema Piala Dunia 2006-nya dan band Yellow Umbrella yang membawakan lagu No PEGIDA untuk menyindir PEGIDA. (Baca: Polisi Bali Antisipasi Aksi Protes Film Anti Islam)