Opera Pantun Kocak di Ewako Festival

Reporter

Selasa, 23 Desember 2014 20:00 WIB

Sejumlah mahasiswa dari Tater kampus se-Makassar menggelar pertunjukan seni untuk menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM di depan kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Jumat (17/3) dini hari. Beragam ekspresi kekesalan mahasiswa terhadap pemerintah diluapkan dalam berbagai bentuk kesenian seperti puisi, pantun, teatrikal dan musik yang digelar pada pukul 02.00 dini hari. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar -Di pinggir kali yang terletak di kaki gunung, seorang gadis sendirian mencuci. Mengenakan kebaya merah muda dibalut sarung. Dengan wajah yang murung, dia mulai berbicara pada penonton. (Baca: Tifatul Buka ICC dengan Pantun)

"Bolu peca, onde-onde. Coba disimpan di lemari. Galau kurasa deh! Hidup di bumi seorang diri," keluh Fatimah -nama gadis itu, bersedih.

La Pampang, lelaki pribumi yang jago silat, tak sengaja melihat kehadiran Fatimah. Bersama anak buahnya, La Sengo, dia melompat ke balik batu hendak bersembunyi. La Pampang malu-malu menampakkan diri. Dalam sekejap, La Pampang terpukau dengan keanggunan Fatimah. Atas saran dari La Sengo, akhirnya, La Pampang bersedia berkenalan dengan gadis tersebut.

"Apalah arti seorang ilmuwan. Kalau tidak dapat berjalan. Apalah arti sebuah pertemuan. Kalau kita tidak kenalan," tutur La Pampang sembari mencari perhatian Fatimah. Akhirnya mereka saling kenal dan lebih dekat. (Baca: Warga Flores Khawatirkan Keluarga di Makassar)

Pertunjukan ini diberi nama Opera Van Tun yang disajikan di Ewako Fest atau Festival Seni Warisan Budaya Kontemporer oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pantun dan Seni Kreatif Universitas Hasanuddin, pada Sabtu lalu.

Opera itu berjudul Ta'bangkaku alias Takkan Ku Biarkan Kau Serang Bangsaku, yang disutradarai oleh Muh. Rijal Djamal. Menggunakan latar belakang pada pementasan ini zaman penjajahan Belanda di Indonesia.

Sosok Fatimah diperankan oleh Kadek Sri Astuti. Kemudian salah satu pesuruh seorang penjajah bernama Menir diperankan Heri Aprianto. Tokoh La Pampang diperankan oleh Anwar G. Dalam kesehariannya Fatimah harus melaksanakan semua tugas yang diperintahkan Menir termasuk menekuni pekerjaan di bidang pertanian.

Namun, hubungan antara Menir dan La Pampang sejak dulu tidak pernah akur. Melalui Fatimah, La Pampang mendapat informasi rencana Menir melancarkan serangan kepadanya. Namun, di sisi lain, Fatimah juga menerima permintaan Menir agar dia menolongnya menemukan kelemahan La Pampang. Dalam situasi yang sulit itu, cinta keduanya, Fatimah dan La Pampang, dipertaruhkan dan gadis cantik ini kemudian menetapkan pilihan hatinya setia pada La Pampang. (Baca: 'Dewi Kadita', Legenda Rakyat Sarat Guyonan)

Drama bertema perjuangan ini juga diselimuti kisah cinta. Dengan jalan cerita yang cukup sederhana disajikan dengan cukup rumit. Ditambah aksi jenaka para pemain,yang menyihir penonton berfokus dengan adegan lucu. Belum lagi adanya sosok kemayu yang membuat suasana semakin kocak.

Selain Opera Van Tun, ada pementasan lain di ajang ini seperti tari panen, parade puisi, sulap, dan breakdance. Ajang ini sekaligus memperingati hari jadi komunitas yang dulu bernama Tunas (Komunitas Pantun Unhas) dan memasuki tahun keempat. M. Rijal Djamal, salah satu pendiri komunitas ini, berharap, karya-karya dan pementasannya bisa menghibur banyak orang.

Wakil Walikota Makassar, Syamsu Rizal, yang ikut menyaksikan Ewako Fest, seolah ikut ketular berpantun. Untuk memberikan ucapan, pria yang biasa disapa Daeng Ical ini mengatakan dengan pantun.

Lebih baik beli pepaya. Daripada beli manggis.Lebih baik sibuk berkarya. Daripada demo anarkis.(Baca: Kebocoran Soal SNMPTN di Makassar Ditelusuri


REZKI ALVIONITASARI
Terpopuler
Film Karya Sutradara Indonesia Masuk Radar Oscar
Yenny Wahid dan Puasa Daud Sinta Nuriyah
Hari Ibu, Syahrini Berlutut Depan Ibunya
Elton John Resmi Menikah dengan Pacar Gay-nya
Merry Riana Rilis Film Inspiratif



Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

42 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya