Seniman Yogya Serukan Korupsi Adalah Kita  

Reporter

Selasa, 9 Desember 2014 05:54 WIB

Pementasan "Sidang Susila" oleh Teater Gandrik Yogyakarta di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 22 Februari 2008 [Foto : TEMPO/ Dimas Aryo; DA2008022207]

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perilaku korupsi yang kian subur tumbuh di Indonesia dinilai tak lepas dari perilaku budaya yang masih hidup dan berkembang di masyarakat.

"Sikap permisif, paternalistik, feodal, dan acuh tak acuh menjadi bagian sikap budaya yang turut memupuk korupsi itu dari penyakit kecil hingga jadi kanker pembunuh," ujar seniman Yogyakarta Agung 'Leak' Kurniawan di sela diskusi jelang peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Balai Kota Yogyakarta, Senin, 8 Desember 2014. (Baca: Doa Pendemo di depan KPK: Penjarakan Suryadharma)

Berangkat dari suburnya perilaku korupsi itu, Agung bersama sejumlah seniman lain di Kota Yogyakarta memutuskan terjun dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi selama tiga hari di Kota Yogya, 9-11 Desember 2014.

Para seniman yang berasal dari berbagai lintas seni itu bersama KPK akan menggelar tiga acara besar pada pembukaan festival antikorupsi pada Selasa, 9 Desember 2014. Dari Pawai Gropyokan, Proklamasi Rakyat Antikorupsi, dan Konser Musik Gropyokan.

"Korupsi Adalah Kita" merupakan tema besar memperingati Hari Antikorupsi Sedunia di Yogya. (Baca: Koalisi Anti- Mafia Tambang Ajak Jokowi Blusukan)

Berangkat dari tema itu, para seniman pun menggunakan tikus sebagai simbol perilaku korupsi yang rentan menyerang dari diri sendiri. Gambar tikus itu bakal diwujudkan dalam bentuk topeng agar dikenakan warga sepanjang mengikuti berbagai acara yang digelar saat peringatan Hari Antikorupsi.

"Kami mengajak memerangi korupsi dari diri sendiri dulu, sebelum melihat keluar," kata Agung.

Kalangan seniman pun mendukung upaya KPK yang menjadikan Yogya sebagai pilot project program pencegahan korupsi berbasis keluarga tahun ini. "Keluarga seharusnya jadi benteng pertama untuk mencegah perilaku korupsi. Tapi, kenyataannya sekarang berbalik, keluarga justru kerap menjadi pendukung korupsi itu," ujar Agung. (Baca: Enam Modus Korupsi Penyusunan APBN Versi KPK)

PRIBADI WICAKSONO


Terpopuler
Olga Lydia Tak Setuju Pengurangan Jam Kerja Perempuan

Alena Bantu Wujudkan Mimpi Anak Indonesia

Christine Dukung Pengurangan Jam Kerja, Asal...

Konsumsi Ikan Turunkan Risiko Tuli

Gaya Romantis Sambut Natal 2014






Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

21 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

23 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya