Penonton Ngayogjazz Disarankan Tidak Bawa Payung  

Reporter

Jumat, 21 November 2014 14:58 WIB

Sejumlah pengunjung yang tetap antusias menonton ajang Ngayogjazz 2013 meski diguyur hujan deras dengan mengenakan payung dan jas hujan di desa wisata Sidoakur, kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta, (16/11). TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Jakarta - Pergelaran musik jazz, Ngayogjazz yang rutin berlangsung setiap tahun di Yogyakarta sejak 2007 identik dengan hujan. Penonton yang memadati lokasi pentas kerap tak dapat menghindar dari guyuran air hujan.

Desa Wisata Brayut, Pendowoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali menjadi tuan rumah Ngayogjazz. Tahun ini, pentas diselenggarakan pada Sabtu, 22 November 2014. Acara yang sama berlangsung di desa ini pada 2012. Waktu itu hujan deras dan angin besar mendera, sehingga pentas musik sempat dihentikan sekitar satu jam.

Panitia Ngayogjazz menyarankan penonton tidak membawa payung supaya tidak menghalangi penonton lain yang sedang menikmati musik jazz di panggung-panggung yang disediakan. Informasi ini disampaikan panitia melalui media sosial Twitter dan Facebook. "Sebaiknya memakai mantel bila hujan tiba," kata tokoh masyarakat Desa Wisata Brayut, Budi Utomo, Jumat, 21 November 2014.(Baca : Syaharani dan Dewa Budjana Ramaikan Ngayogjazz)

Menurut dia, selain memakai jas hujan, pengunjung juga bisa berteduh di emperan rumah-rumah penduduk. Sembari berteduh, mereka bisa menikmati makanan dan minuman hangat di warung dadakan warga Brayut. Panitia, kata Budi juga menyiapkan pawang hujan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, bila pawang tak berhasil, "Bukan masalah. Nikmati saja hujannya sebagai bagian acara seni itu," katanya.

Ngayogjazz tahun ini bertema "Tung Tak Tung Jazz", bunyi menggambarkan kegembiraan. Bunyi itu keluar dari dari permainan alat musik tradisional, seperti kendang. Alat musik ini biasanya diperdengarkan sebagai intro atau pembuka acara.(Baca : Beda Ngayogjazz dengan Java Jazz)

Sedikitnya 27 musikus akan tampil pada Ngayogjazz 2014. Di antaranya Syaharani and Queenfireworks (ESQI:EF) dan gitaris Dewa Budjana. Ada pula Mezcal Jazz Unit dari Prancis serta Jay dan Gatra Wardaya with Gamin (kolaborasi Yogyakarta dan Korea). Mereka akan tampil di enam panggung yang berbeda, yaitu Tradisional, Dang Dung, Bang Bung, Thang Thing, Ning Nong, dan Jrang Jreng.

SHINTA MAHARANI

Berita Terpopuler
Syamsir Alam Digoda Nikita Mirzani Lewat Twitter
Jolie Larang Kim Kardashian Hadiri Promosi Filmnya
Di Pentas Jazz Ini, Ada Penonton Pakai Sarung




Taylor Swift Pecahkan Rekor Billboard
















Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

8 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

12 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

48 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

52 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

56 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya