Persiapan Pasar Seni ITB di halaman ITB, Bandung, Jawa Barat (8/10). TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO , Bandung - Pasar Seni ITB yang akan dihelat Ahad, 23 November 2014 diperkirakan akan menghasilkan limbah padat seberat 28 ribu kilogram atau 28 ton. Panitia dan komunitas lingkungan mengupayakan berbagai cara agar kampus ITB, yang menjadi lokasi acara, tidak menjadi lautan sampah.
Koordinator program kelompok Bandung Clean Action, Hendro Talenta, mengatakan jumlah pengunjung Pasar Seni ITB ditaksir 500-700 ribu orang. Dengan asumsi angka rata-rata warga Bandung menghasilkan sampah 250 gram per hari, total jumlah limbah padat di acara ini bisa mencapai 28 ton. "Untuk mengantisipasi ledakan sampah, diupayakan pengurangan potensi sampah mulai dari sumbernya," kata dia di Galeri Soemardja ITB, Senin, 17 November 2014.
Cara mengurangi sampah, kata Hendro, seluruh pedagang di area Pasar Seni dilarang memakai wadah berbahan styrofoam karena tidak bisa didaur ulang. Penyewa kios juga diminta memberi penghargaan seperti potongan harga bagi pengunjung yang membawa tempat makan dan minum sendiri. "Kita juga akan mengerahkan 120 orang sebagai pengarah agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan," ujarnya.
Selain itu, panitia dan komunitas menyiapkan bank sampah yang sudah dipilah berdasarkan jenisnya. Wakil ketua panitia acara, Bagus Agung Nugroho, mengatakan total penjual barang dan kuliner yang meramaikan Pasar Seni tersebar di 396 kios. "Di setiap kios kami minta mereka menyiapkan tempat sampah," katanya.