Rihanna duduk di deretan depan tamu undangan di peragaan busana Altuzarra dalam Mercedes-Benz Fashion Week Spring 2015 di New York City, 6 September 2014. Paul Morigi/WireImage
TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara artis-artis yang menjadi korban skandal foto bugil bersatu mengecam pihak yang dinyatakan mendukung penyebaran foto tersebut.
Bukan hanya Apple sebagai pemilik iCloud, pengacara para artis juga menuntut Google dengan tuntutan US$ 100 juta. Mereka antara lain pengacara Jennifer Lawrence dan Rihanna.
Femalefirst melansir pada Jumat, 3 Oktober 2014, mereka mengecam Google yang gagal menghapus semua gambar dan membuat jutaan orang melihat foto tersebut.
Marty Singer yang menjadi perwakilan pengacara selebritis tersebut mengklaim Larry Page, pendiri Google, dan pengacara Google, Eric Schmidt, secara tidak langsung terlibat dalam penyebaran foto tersebut karena dia tidak berusaha untuk menghapus foto yang beredar.
"Google gagal bertindak cepat dan bertanggung jawab untuk menghapus gambar. Google telah mengabadikan tindakan melawan hukum," tulis Marty Singer pada kolom New York Post. (Baca: Kasus FotoBugil Artis, Google Dituntut Rp 1,2 T)
Singer mengatakan pihaknya telah mengirimkan permintaan kepada Google untuk menghapus gambar pada empat pekan lalu. Saat itu foto-foto mulai tersebar dan menjadi sorotan. Namun, sampai saat ini foto tersebut masih ada di Youtube dan BlogSpot, yang keduanya milik Google.
"Google tahu kalau gambar yang diambil hacker itu barang curian yang bersifat pribadi, rahasia, dan menghancurkan privasi korban. Namun, Google tidak melakukan apa-apa. Keterlaluan," kata Singer.
Menurut Singer, mungkin karena yang menjadi korban adalah selebriti yang memiliki popularitas maka Google tidak melakukan apa-apa, kecuali memanfaatkan skandal untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.