Film 22 Jump Street: Formula Lama, Humor Baru
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Selasa, 17 Juni 2014 16:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jika format sebuah film terbukti sukses mengeruk keuntungan dan disukai, format itu akan dipertahankan untuk sekuel-sekuelnya. Itulah yang terjadi pada film 22 Jump Street, film bertema buddy cop yang menjadi sekuel dari 21 Jump Street.
Ketika 21 Jump Street digarap oleh duo Chris Miller dan Phil Lord pada 2012, mereka mengubah sebagian besar format yang dipakai pada serial TV-nya. Drama kriminal yang kental diubah menjadi komedi satir, namun tetap dengan kisah utama polisi yang menyamar jadi pelajar. Langkah itu membuat 21 Jump Street meraih keuntungan besar dan banjir pujian karena berhasil menghibur penonton baru ataupun lama. Alhasil, 22 Jump Streeet pun digarap dengan cetak biru yang sama.
Seperti kisah 21 Jump Street, duo polisi Morton Schmidt (Jonah Hill) dan Greg Jenko (Channing Tatum) kembali ditugaskan oleh kedua atasannya, Chief Hardy (Nick Offerman) dan Captain Dickson (Ice Cube), untuk menyamar sebagai pelajar demi membongkar sindikat narkoba. Jika sebelumnya diminta menyamar sebagai pelajar SMA, mereka sekarang naik tingkat jadi mahasiswa perguruan tinggi.
Jenko dan Schmidt masuk ke perguruan tinggi Metropolitan City State University. Target mereka adalah sindikat pengedar narkoba berjenis WhyPhy (work hard, party hard), serupa dengan narkoba HFS pada 21 Jump Street. Pihak kepolisian, lagi-lagi, yakin narkoba yang mampu memberikan efek fokus saat belajar dan berpesta itu diedarkan oleh mahasiswa MC State sendiri.
<!--more-->
Meski mengusung premis yang sama dengan prekuelnya, ternyata film ini tetap mampu menghibur penonton. Salah satu penyebabnya, duo Phil Lord dan Chris Miller mampu menyelipkan humor-humor segar di dalam fondasi lama yang sudah kadung berhasil itu.
Humor-humor segar itu berupa parodi atau sindiran terhadap hal-hal yang sesungguhnya berkaitan dengan unsur-unsur film ini sendiri. Sebagai contoh, di salah satu adegan, tokoh Jenko mengaku punya impian menjadi agen rahasia di Gedung Putih. Hal itu jelas menyindir peran Tatum dalam film White House Down, yang memberinya peran sebagai calon agen rahasia.
Contoh lain, di awal film, tokoh Chief Hardy dengan santainya mengatakan kepada Jenko dan Schmidt bahwa program Jump Street terpaksa dilanjutkan karena dipuji dan mendapat suntikan dana segar dari kepolisian pusat. Karena itu, Hardy meminta Jenko dan Schmidt menjalani tugas seperti sebelumnya agar kepolisian mendapat dana segar lagi. Adegan ini dengan cerdas menyindir kenapa film ini dibuat dan kenapa masih mempertahankan formula 21 Jump Street.
Selain humor yang segar, nilai tambah film ini ada pada chemistry antara Jonah Hill dan Channing Tatum yang lebih berkembang dibanding pada 21 Jump Street. (Baca : http://www.tempo.co/read/news/2014/05/22/219579619/Channing-Tatum-Mengaku-Alcoholic)
<!--more-->
Jika pada film pertama hubungan mereka masih terasa kaku, sekarang keduanya tampil nyaman dan meyakinkan sebagai sepasang polisi dengan ikatan bromance (rasa sayang nonintim di antara dua lelaki) yang kuat. Hal itu di satu sisi membuat keduanya lebih natural dalam melakukan adegan atau dialog komedi.
Adapun nilai minus pada film ini hanyalah pada adegan laga yang tidak sebanyak pada prekuelnya. Adegan laga dengan sentuhan komedi ala Warkop DKI yang bertebaran di 21 Jump Street digantikan dengan dialog-dialog komedi yang agak jorok untuk sejumlah penonton.
Terlepas dari premis lama serta plus-minus di dalamnya, 22 Jump Street tetaplah film yang menghibur dan patut ditonton melepas penat. Jika film ini kembali berhasil merajai tangga box office untuk beberapa pekan seperti prekuelnya, maka jangan heran jika 23 Jump Street diproduksi. Malah, credit roll film ini sudah memberi gambaran kira-kira sekolah apa saja yang bisa disusupi Jenko dan Schmidt pada masa depan.
22 Jump Street
Studio: Columbia Pictures
Sutradara: Phil Lord, Chris Miller
Pemeran: Jonah Hill, Channing Tatum, Ice Cube, Nick Offerman, Amber Stevens,
Durasi: 112 menit.
ISTMAN M.P.
Berita Terpopuler
Olga Dikabarkan Mengidap Kanker Stadium 4
Anggun Segera Luncurkan Parfumnya
Dongeng Putri Tidur dari Mata Maleficent
Masuk Indonesia, Eric Kayser Siapkan Roti Rendang