Jumlah Dalang di Indonesia Hanya 1.300 Orang  

Reporter

Minggu, 1 Juni 2014 15:18 WIB

Erlangga Betran Pashandaru, seorang dalang cilik unjuk kebolehan pada Festival Dalang Cilik dan Remaja di Ndalem Yudonegaran, Yogyakarta, Senin (12/11). ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Temu Kreasi Dalang Muda Indonesia pada 28-29 Mei 2014 di Kota Tua, Jakarta. Kegiatan ini merupakan salah satu atraksi wisata di Kota Tua, Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN), yang mempertemukan seniman muda pedalangan kreatif dan inovatif untuk bertukar pengalaman dalam pengembangan seni pedalangan.

Menurut Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya (EKSB) Prof Dr Ahman Sya, pewarisan dan pengenalan seni tradisi wayang ini perlu dilakukan terus-menerus dalam membangun karakter, jati diri, dan watak bangsa. Terlebih lagi wayang Indonesia telah diakui oleh UNESCO sebagai “A Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Ia berharap pemerintah daerah dan organisasi peduli seni pedalangan, seperti Senawangi, Pepadi (Persatuan Dalang se-Indonesia), dan Museum Wayang, bekerja sama dan berperan aktif dalam upaya pelestarian wayang dan pengembangannya.

Banyak dalang muda Indonesia kreatif dan inovatif mengembangkan seni pedalangan. Kekhasan dan keunikan tradisi wayang yang memiliki nilai, norma, dan fungsi, baik bagi masyarakat pendukungnya maupun masyarakat secara umum, dijadikan sumber inspirasi dalam kreativitas mereka. (Baca: Sensasi Lima Dalang Wayang Golek Pesisiran)

"Para dalang ini menjadi agen perubahan yang menjalankan fungsi pelestarian, konservasi, pendidikan, dan diplomasi," kata Ahman Sya. Menurut dia, dari hasil survei Pepadi, didapat angka pada 2013 bahwa jumlah dalang Indonesia hanya 1.300 orang. "Ini termasuk dalang yang pensiun dan hanya menjalankan kegiatan sesekali," katanya.

Direktur Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik Juju Masunah mengatakan, ”Pertunjukan wayang bukan saja peristiwa kesenian semata, tetapi alat pendidikan yang ampuh pada masa lalu. Karakter-karakter wayang dan perilakunya, baik dan buruk, yang dibungkus oleh sebuah cerita pewayangan dimainkan oleh seorang dalang, merupakan pendidikan nilai dan karakter bagi masyarakat,” katanya.

Yang tampil dalam kegiatan ini adalah Wayang Wahyu (Solo), cerita tentang Yesus Kristus; wayang Potehi Yogya, menggunakan gamelan Jawa Sunda; Wayang Jemblung (Acapella), terdiri dari 15 orang dan menampilkan penyanyi Sruti Respati; Wayang Gamblang, sajian wayang dengan melukis; wayang kolaborasi antara Ki Dalang Apep (wayang golek) dan Ki Exwan Sutanto (wayang kulit Purwa); wayang Ringkang, menampilkan 30 dalang dari Bandung dengan konsep seperti Wayang Sandosa; dan wayang Kulit Purwa, menampilkan dalang cilik.

EVIETA FADJAR




Berita Terpopuler
Pembunuhan Wartawan Indonesia Difilmkan
Robert Pattinson Masih Mencari Jejak di Hollywood
Empat Seniman Terima IKJ Awards
Raih IKJ Awards, Happy Salma Kenang Pentas Pertama

Berita terkait

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.

Baca Selengkapnya

Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

20 November 2019

Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan tiga strategi untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif.

Baca Selengkapnya

Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

7 November 2019

Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama berjanji akan mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam tender di kementeriannya.

Baca Selengkapnya

Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

23 Oktober 2019

Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

Di awal pidatonya, Wishnutama mendapat sambutan meriah dari tamu karena berkali-kali melontarkan guyonan yang mengundang tawa.

Baca Selengkapnya

Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

23 Oktober 2019

Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

Sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama bakal menanggung sederet pekerjaan rumah yang mesti dikelarkan dalam lima tahun.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pariwisata: Sumbar Melimpah Potensi Wisata Halal

14 Februari 2019

Kementerian Pariwisata: Sumbar Melimpah Potensi Wisata Halal

Kementerian Pariwisata berupaya mengejar target peringkat tertinggi wisata halal untuk Indonesia pada 2019.

Baca Selengkapnya

Promosi Wisata Indonesia di Estonia Lewat Kopi, Yoga, dan Sasando

10 Februari 2019

Promosi Wisata Indonesia di Estonia Lewat Kopi, Yoga, dan Sasando

Pengunjung Tourest Travel Trade Fair 2019 antusias menikmati pertunjukan seni sebagai bagian dari promosi wisata di Paviliun Wonderful Indonesia.

Baca Selengkapnya

2019, Kemenpar Targetkan Datangkan 4 Juta Wisman dari Perbatasan

1 Februari 2019

2019, Kemenpar Targetkan Datangkan 4 Juta Wisman dari Perbatasan

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan mampu mendatangkan 4 juta wisatawan mancanegara (wisman)

Baca Selengkapnya

Mau Promosi Wisata, Harus Tahu Tren Pariwisata Berkelanjutan 3P

30 Januari 2019

Mau Promosi Wisata, Harus Tahu Tren Pariwisata Berkelanjutan 3P

Valerina Daniel mengatakan pembangunan pariwisata berkelanjutan kini menjadi tren dalam setiap promosi wisata.

Baca Selengkapnya

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.

Baca Selengkapnya