Menurut Wikipedia, Idris Sardi pertama kali mengenal biola di usia enam tahun. Pada umur sepuluh tahun ia sudah mendapat sambutan hangat pada pemunculannya yang pertama di Yogyakarta tahun 1949. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Kepergian Idris Sardi untuk selamanya, tak hanya meninggalkan kepedihan bagi keluarga besarnya. Rasa kehilangan juga dirasakan oleh artis multitalenta Dorce Gamalama.
"Saya temannya Santi Sardi (anak Idris Sardi), dia teman kecil saya. Jadi saya sudah kenal Om (Idris Sardi), dari umur saya sembilan tahun. Dia punya keunikan ya.. main biolanya hebat," ujar Dorce saat ditemui di rumah duka, Senin, 28 April 2014.
"Saya lupa kapan, tapi saya pernah lihat Om Idris saat main biola, lalu batuk terus keluar darah. Dari situ saya tanya Santi gimana kabar Papa. Kata dia, kabarnya baik," jelas Dorce. (Baca: Ibunda IdrisSardi Meninggal)
Menurut cerita Dorce, belakangan ini Idris Sardi memang tampak lebih religius. Karena sempat mondok pesantren, menurut Dorce, Idris Sardi adalah orang yang tegas, disiplin karena sempat merasakan didikan Belanda.
"Saya juga bawa ini (kain penutup keranda jenazah) buat Om Idris, tadinya buat aku, tapi buat Om Idris saja dulu deh," papar Dorce. Kain tersebut merupakan kain yang Dorce beli di Mekah. Karena, Idris Sardi sudah dianggap sebagai ayah oleh Dorce.