Apa Kata Psikolog Soal Farhat Abbas

Reporter

Jumat, 10 Januari 2014 14:27 WIB

Farhat Abbas. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan salah satu pengacara seperti Farhat Abbas yang gemar sekali mengomentari banyak hal lewat akun Twitter pribadinya mengundang banyak respon dari masyarakat dan pihak yang ia komentari.

Beberapa kali Farhat menyinggung masalah pribadi Ahmad Dhani, kinerja Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, kasus Ayu Tingting, perceraian Cut Tari, dan banyak lagi.

Menurut psikolog Ratih Ibrahim, kebiasaan gemar mengomentari yang dilakukan Farhat merupakan salah satu perbuatan orang yang suka mencari perhatian dan mau menjadi pusat perhatian. (Baca:Farhat Abbas Merasa Tenar di Twitter)

"Salah satu cara yang mereka lakukan jelas, membuat sensasi untuk mencari popularitas. Apa yang terjadi pada dia sekarang adalah manifestasi," kata Ratih. Kata Ratih, Farhat demen atau suka serta butuh tampil untuk eksis. "Makanya dia membuat sensasi macam-macam," kata Ratih pada Tempo, 8 Januari 2014.

Apakah perilaku semacam itu berkaitan dengan pengalaman masa kecil seseorang. "Itu sangat mungkin. Bisa saja, tapi kan saya enggak tahu masa kecilnya bagaimana dan apa yang membuat ia jadi demikian. Apa saja pengalaman dia."

Menurut Ratih, sederhana saja, ia membandingkan perilaku narsistik yang dimiliki Farhat seperti tokoh Loki, adik tiri Thor dalam film Avengers. "Loki itu narsistik, ada saja yang dilakukannya untuk membuat dirinya jadi objek perhatian," kata Ratih. "Tapi kenapa kok yang ini, Farhat norak? Karena kemungkinan besar yang bersangkutan tidak cerdas," ujar Ratih mengkritik.




AISHA

Berita Terpopuler







Advertising
Advertising





Sawo dan Kisah Keturunan Diponegoro yang Tercerai-berai
Ariel Tatum, Terkenal dari Ari Lasso ke Al Ghazali
Landung Bacakan Drama Pangeran Diponegoro
Rossa Dirawat di Rumah Sakit Singapura
Christy Jusung Akui Sudah Daftarkan Perceraiannya

Berita terkait

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

13 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

16 hari lalu

Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

Khotbah Gilbert Lumoindong yang membandingkan zakat di Islam dan Kristen dilaporkan ke polisi atas tuduhan penistaan agama

Baca Selengkapnya

5 Caleg Artis dengan Perolehan Suara Terendah

59 hari lalu

5 Caleg Artis dengan Perolehan Suara Terendah

Sejumlah caleg artis diprediksi gagal ke Senayan karena perolehan suara yang minim

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP Soal Pelecehan Seksual

25 Desember 2022

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP Soal Pelecehan Seksual

Ketua KPU Hasyim Asyari dilaporkan ke DKPP soal dugaan pelecehan seksual terhadap Mischa Hasnaeni Moein alias Wanita Emas.

Baca Selengkapnya

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat

Baca Selengkapnya

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT

Baca Selengkapnya

Begini Isi Gugatan Farhat Abbas atas Tersingkirnya Partai Pandai di Tahapan Pemilu

18 Agustus 2022

Begini Isi Gugatan Farhat Abbas atas Tersingkirnya Partai Pandai di Tahapan Pemilu

Farhat Abbas mengklaim sudah melengkapi seluruh persyaratan Partai Pandai sesuai rentang waktu yang diberikan hingga 14 Agustus 2022.

Baca Selengkapnya

Farhat Abbas Layangkan Gugatan ke Bawaslu Soal Keputusan KPU yang Tak Loloskan Partai Pandai

18 Agustus 2022

Farhat Abbas Layangkan Gugatan ke Bawaslu Soal Keputusan KPU yang Tak Loloskan Partai Pandai

Farhat Abbas menyatakan telah melengkapi dokumen persyaratan untuk menjadi calon peserta Pemilu 2024 ke KPU.

Baca Selengkapnya

16 Parpol Gagal Jadi Peserta Pemilu 2024: Partai Besutan Farhat Abbas hingga Cucu Soeharto

16 Agustus 2022

16 Parpol Gagal Jadi Peserta Pemilu 2024: Partai Besutan Farhat Abbas hingga Cucu Soeharto

Sebanyak 16 partai gagal menjadi calon peserta Pemilu 2024, karena dokumen pendaftaran mereka dinyatakan tidak lengkap hingga akhir masa pendaftaran pada 14 Agustus 2022.

Baca Selengkapnya

Dokumen Belum Lengkap, Prima hingga Partai Farhat Abbas Diberi Waktu sampai 14 Agustus

2 Agustus 2022

Dokumen Belum Lengkap, Prima hingga Partai Farhat Abbas Diberi Waktu sampai 14 Agustus

Prima, Partai Reformasi dan Partai Pandai Pandai besutan Farhat Abbas disebut sedang menyiapkan kekurangan berkas yang diminta KPU

Baca Selengkapnya