TEMPO.CO, Jakarta -Produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza mengangkat buku karya Butet Manurung, Sokola Rimba, ke layar lebar. Buku yang menceritakan kisah nyata Butet ini akan diolah menjadi tontonan mendidik, yang mengisahkan pendidikan di alam rimba. "Buku ini punya kekuatan berbeda. Kisah Butet di buku itu luar biasa, hampir tiap chapter punya titik menarik," kata Riri di Pondok Indah Mall, Jakarta, Ahad, 13 Oktober 2013.
Untuk itu, Riri mencoba mencari satu bagian yang lebih fokus. Pada akhirnya Riri bisa menarik benang merah cerita tadi. "Saat membacanya itu ada narasi yang baik yang dibuat Butet," ujar Riri. Narasi itu yang membawa Riri membentuk kembali perjalanan mengajar Butet di alam Rimba.
Syuting film memakan waktu sekitar tiga pekan di pedalaman Jambi, tempat asli Butet mengajar. "Di rimbanya sekitar dua minggu. Terlalu panjang dan sulit untuk mencari orang berperan jadi orang rimba. Jadi harus mereka sendiri," ujar Mira pada kesempatan yang sama.
Dalam film ini Prisia Nasution akan memerankan Butet Manurung. Film ini baru akan dirilis pada 21 November ini. Akhir September lalu, Riri Riza sudah mengunggah status Facebooknya mengenai film baru yang digarapnya ini. Riri mengganti foto profilnya dengan gambar karikatur seekor harimau Sumatera yang sedang mengaum. Ekornya berbentuk dahan yang menjulur panjang.
<!--more-->
Buku Sokola Rimba menceritakan pengalaman Butet selama lebih dari satu dasawarsa mengabdikan diri sebagai pengajar orang rimba. Orang rimba adalah istilah yang dipakai untuk menyebut suku asli yang tinggal secara berkelompok di pedalaman Jambi. Orang-orang menyebut mereka "Kubu", sebuah label yang berasosiasi dengan keterbelakangan dan penuh dengan kekuatan mistis. Karena masih terbelakang, orang rimba acap kali jadi korban penipuan. Hal itulah yang membuat Butet tergerak untuk mengajari mereka.
Upaya Riri dalam membuat film tak lepas dari peran Butet. Butet menjembatani komunikasi antara dia, timnya dan orang Rimba. Perempuan kelahiran Jakarta, 21 Februari 1972, itu memang amat disegani orang rimba.
Dari Butet pula Riri tahu jurus jitu untuk mengajak orang-orang rimba mengobrol. "Kami harus membawakan mereka rokok. Semacam pengantar," ujar Riri.
