Suasana menjelang matahari terbenam di pantai Batu Karas, Pangandaran, Jawa Barat. TEMPO/Arie Basuki
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara yang kerap membuat film bergenre horor, Jose Purnomo mencoba menggarap sosok mitos Nyai Roro Kidul ke dalam film. Padahal selama ini, Jose seakan membuat batasan kepada dirinya untuk tidak menyentuh mitos ratu pantai selatan itu, meski cuma film.
Tapi ketika tanpa sengaja ia dipertemukan dengan paguyuban keturunan Padjajaran dan mengajukan cerita tentang Nyai Roro Kidul, tanpa disangak pihak tetua paguyuban tersebut memberikan lampu hijau.
“Di situ saya dapet green light, baru saya bilang sama produser Rocky Soraya saya baru mau. Karena udah dapat izin," kata bekas suami penyanyi Lusy Rahmawati ini.
“Sebenarnya saya tidak pernah mau bikin film tentang Nyai Roro Kidul, karena reseach sebelumnya, jadi menghindari buat film dengan karakter ini," katanya.
Alasan mendasar karena Jose tidak mau terlibat pergesekan dengan pihak yang akan menunjukkan ketidaksukaan mengangkat sosok tersebut dalam sebuah film. Sekalinya sosok mitos yang pernah ia angkat adalah sosok Kanjeng Ratu Kidul.
Saat itu, Jose membuat film Angker Batu yang berisi cerita mengenai tokoh Kanjeng Ratu Kidul. Orang awam akan menganggap kalau Kanjeng Ratu Kidul dengan Nyai Roro Kidul adalah dua orang yang sama.“Kanjeng Ratu Kidul kan mulai ada pada jaman kerajaan Mataram, sedangkan Nyai Roro Kidul pas kerajaan Padjadjaran,” papar Jose.