TEMPO.CO, Jakarta -Sebelum meninggal, ustadz Jeffry Al Buchori, atau akrab dikenal Uje, rupanya mengirim pesan tersirat akan kepergiannya. "Beliau mengirim broadcast Blackberry Messenger, dia bilang minta maaf kalau ada kesalahan, dan nomor akan off sampai waktu yang tidak dapat ditentukan," kata Usep, sepupu sekaligus santri Jeffry Al Buchori, di rumah duka, Bukit Mas, Rempoa, Tangerang Selatan, Jumat, 26 April 2013.

Usep tidak menyangka pesan tersebut merupakan salam perpisahan Uje. Kepergiannya yang mendadak tetap mengejutkan kerabat terdekat. "Saya yakin beliau wafat saat khusnul khotimah. Meninggal pas hari jumat, orang meninggal di hari jumat, akan diampuni dosanya," kata pria berusia 35 tahun ini.

Salah satu ciri khusnul khatimah, menurut Usep, adalah saat mau wafat tidak menyusahkan orang. Beliau meninggal tanpa sakit berkepanjangan. Ayah empat anak tersebut juga meninggal tidak merepotkan banyak orang. Justru mendapatkan banyak perhatian dari banyak orang. "Beliau tidak ada penyakit yang serius, paling sakit kepala, pusing," katanya.

Sebelum mengalami kecelakaan hingga akhirnya meninggal dunia, Uje memang sedang tidak fit. Pria 40 tahun itu sempat sakit selama empat hari terakhir.

Jefry Al-Buchori mengalami kecelakaan motor tunggal di Jalan Gedung Hijau Raya, Pondok Indah. Lokasinya tepat di depan rumah No 17 PB 38 Jumat dinihari, 26 April 2013 pukul 01.00. Ustad Uje menabrak pohon palem dan terlempar sejauh 3 meter, sedangkan motor Kawasaki jenis ER 650 cc dengan nomor polisi B 3590 SGQ berjalan sendiri hingga 30 meter

NANDA HADIYANTI

Berita terkait:
Kecelakaan Uje, Polisi Tak Tahu Kecepatan Motor
Lokasi Kecelakaan Uje Sering Makan Korban

Sebelum Wafat, Ustad Uje Bermanja-manja ke Ibunya

Adik Uje, 5 Jam Terakhir Sebelum Kecelakaan