Pukul 14.00, Studio RCTI, Jakarta Barat. Juna bersiap syuting "MasterChef Indonesia" bersama tim juri acara tersebut seperti Chef Rinrin Marinka dan Chef Degan. Juna belajar masak di Amerika Serikat secara tak sengaja waktu sedang sekolah pilot di Texas. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta-Seorang koki dengan jam terbang 30 tahun di sejumlah negara,memberikan kesempatan Degan Septoadji untuk mencecap aneka masakan di seluruh dunia. Tapi justru pengalaman tersebut membawanya kembali dengan cita rasa yang pertama dikenalnya.
"Masakan Ibu itu favorit saya," kata dia yang ditemui dalam peluncuran kemasan baru kecap ABC di Financial Hall, Graha Niaga, Jakarta Selatan, Kamis 20 Maret 2013.
Penilaian tersebut tidak belaka karena Ia adalah putra sang Ibu, tapi juga atas komentar istri dan juga sejumlah rekannya sesama koki. "Mereka bilang masakan Ibu kamu enak sekali," ujar salah satu Juri Master Chef Indonesia ini.
Degan menuturkan pembuktian kelihaian sang Ibu memasak tersebut terjadi ketika Ia menjadi Chef di Bangkok, Thailland. Waktu itu, sang Ibu yang berusia 70 tahun datang menjenguk dan tinggal selama sebulan. Pemilik Cafe Degan di Seminyak Bali ini pun membiarkan Ibunya memasak, karena Ia harus kerja.
"Ibu saya kasih duit dan belanja di pasar tradisional dekat kediaman saya, meski dia tidak tahu bahasa lokal," kata suami dari Nike Kurnia ini. Ternyata sewaktu pulang di malam hari, sudah terjadi masakan jawa di meja makan. "Dan rasanya enak sekali," ujar dia sembari tersenyum bangga.
Dengan pengetahuan dan pengalamannya sebagai Chef, Degan menilai bahwa apa yang dilakukan Ibunya tak sekedar membuat rasa yang enak. "Dia memasak dengan warna dan bumbu yang bagus," ujar Degan. Simak berita selebritas lainnya di sini.
