TEMPO.CO , Jakarta - Dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi terus mengalir. Deretan seniman, budayawan, juga artis tak ketinggalan menyuarakan dukungannya setelah pekan lalu komisi antirasuah berseteru dengan kepolisian. Termasuk salah satunya adalah mantan artis cilik yang tengah beranjak dewasa, Dea Imut, 16 tahun.
Dea bersama dengan Ki Kusumo dan deretan artis lainnya seperti Five Vi, Kiki Amalia, Gogon, Misye Arsita dan yang lainnya mendatangi gedung KPK di Kuningan untuk menyampaikan dukungannya. Dea juga turut dalam orasi di pelataran gedung usai beraudiensi dengan perwakilan KPK.
"Aku mau KPK terus berantas korupsi sampai Indonesia benar-benar bersih dari korupsi!," kata Dea dengan suara lantang, Rabu sore, 10 Oktober 2012,
Perihal pertikaian dengan kepolisian, Dea berharap agar aparat bisa saling bekerja sama. Dia juga menginginkan untuk kasus korupsi lebih baik diserahkan ke KPK karena lebih dipercaya. "Dari SD aku sudah diajarin kalau korupsi itu enggak bener, makanya aku mau KPK tetap maju," ujarnya.
Bintang sinetron ini mengaku tidak pernah melakukan korupsi. Bahkan untuk perihal paling remeh yakni soal waktu.
Dea bercerita jika ia terlambat datang ke lokasi syuting ia akan memberikan kabar. "misalnya kalau sekolah atau syuting waktunya full, lihat perjalanannya berapa jam terus gimananya, kalau aku bisa nyampai ke lokasi syuting lebih dulu aku kabarin," ucapnya.
RIRIN AGUSTIA
Berita terpopuler lainnya:
Jane Shalimar Punya Hobi Baru
Nadine Tolak Sirkus Lumba-lumba Keliling
Ben Affleck Masih Berhubungan dengan J-Lo
Uma Thurman Bintangi Film Beradegan Seks Nyata
Sarah Brightman Akan Pelesir ke Luar Angkasa
Nicholas Saputra ke Amerika Latin?
Berita terkait
Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja
2 jam lalu
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan
1 hari lalu
Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah
Baca SelengkapnyaDugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.
Baca SelengkapnyaAlexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan
2 hari lalu
Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.
Baca SelengkapnyaIM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik
2 hari lalu
Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
2 hari lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan
2 hari lalu
KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan
2 hari lalu
Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan
3 hari lalu
Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
3 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca Selengkapnya