Cerita Silat Menghidupkan Sejarah

Reporter

Minggu, 7 Oktober 2012 17:17 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Belajar situs candi, tokoh, atau sejarah kerajaan tertentu secara teoretis mungkin akan sangat membosankan. Namun, jika kita mempelajarinya dengan sebuah kisah atau cerita tentu lebih mengasyikkan. Arkeolog dari Indonesia, Prof. Dr Agus Aris Munandar, mendukung proses belajar sejarah dan arkeologi dengan metode ini.

“Cerita silat atau kisah ini bisa menghidupkan. Selama ini jika belajar sejarah atau arkeologi kan monoton, kering,” ujar Agus usai konferensi pers Borobudur Writer and Cultural Festival di kawasan Cikini, Sabtu, 6 Oktober, kemarin.

Dengan pengembangan cerita seperti dalam novel, atau kisah cerita, ini akan memudahkan pembaca, khususnya para pelajar, untuk mengingat suatu hasil penggalian.

Meski demikian, Agus meminta agar penulis mencantumkan fakta-fakta sejarah yang benar. Dia mencontohkan seperti situs, candi, prasasti, dan nama tokoh, harus ditulis dengan benar. Tentu penulis atau pengarang juga harus melakukan riset dan membaca literatur yang memadai. “Kalau nama tokoh sampingan, jurus, atau apa itu kan cuma kembangan cerita biar lebih dahsyat. Tapi, tokoh utama atau tempat kalau bisa yang benar,” ujarnya.

Menurutnya masih belum banyak novel atau kisah yang mengambil setting sejarah dengan benar. Namun, menurutnya masih ada ada peluang bagi pengarang atau penulis untuk menulis cerita dari sejarah yang belum banyak digali atau diketahui faktanya. “Paling baru 30 persen saja,” ujarnya.

Agus nanti akan banyak menguraikan tokoh Kerajaan Majapahit, Gajah Mada, dari sisi arkeologi dalam acara yang akan digelar di aula Hotel Manohara, Borobudur Magelang. Acara ini akan digelar pada 29-31 Oktober mendatang. Agus akan berdampingan dengan pengarang novel Gajah Mada Langit, Kresna Hariadi, dan Yakob Sumarjo, budayawan yang mengupas Gajah Mada dari perspektif Sunda.

Selain Gajah Mada, beberapa novel atau cerita silat akan dikupas habis seperti Senopati Pamungkas, Kontroversi Syekh Siti Jenar, Bende Mataram, dan Naga Bumi, Prahara di Bhumi Sriwijaya.



DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah

Baca Selengkapnya

Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

19 Mei 2022

Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

Kelompok Hindu India mengajukan petisi melarang Muslim memasuki masjid bersejarah di Mathura karena menduga ada peninggalan Hindu di dalamnya

Baca Selengkapnya

Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

9 Maret 2022

Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

Sebuah tim yang berisikan para arkeolog pada September 2020 memulai pencarian kuil kamar mayat di tepi barat Luxor di Mesir.

Baca Selengkapnya

7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

2 Maret 2022

7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

Ukraina terkenal akan budaya dan tradisinya yang kaya dan merupakan rumah bagi tujuh situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

30 Oktober 2021

Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

Bunker peninggalan Jepang yang biasa disebut korok-korok oleh warga Simeulue diantaranya ada di Desa Labuan Bakti dan Desa Labuan Bajau.

Baca Selengkapnya

3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

31 Agustus 2021

3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

Nilai tiga barang antik berupa patung Seated Shiva, patung Seated Parvati, dan patung Seated Ganesha, ini sebesar Rp 1,23 triliun.

Baca Selengkapnya

Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

7 Agustus 2021

Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

Indonesia turut menyumbang beberapa tempat ke dalam situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

6 Agustus 2021

Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

Masuknya The Arslantepe Mound menjadi tempat ke-18 yang menjadi Situs Warisan Dunia dari Turki.

Baca Selengkapnya

Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

9 Juli 2021

Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

Enam monumen bersejarah itu mulanya akan disebar di beberapa temoat, namun akhirnya diputuskan disimpan di Taman Suropati.

Baca Selengkapnya