TEMPO.CO, Banyuwangi -- Penyanyi Maia Estianty semakin serius menggeluti dunia bisnis. Penyanyi berusia 36 tahun itu menemui Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pada Senin sore, 1 Oktober 2012.
Maia tak sendiri. Dia mengajak President Commisioner PT Paramita Inti Prana, Ade Nasution dan seorang konsultan dari Universitas Indonesia, Firdaus Ali. Maia yang mengenakan kemeja merah dipadu celana hitam, melakukan pertemuan bersama bupati mulai pukul 16.00 hingga 17.00.
Mantan istri Ahmad Dani itu mengatakan memilih Banyuwangi karena daerah ini terkenal sebagai gudangnya air. "Ya namanya banyu, pasti banyak airnya ya," katanya berseloroh.
Dia berencana mendirikan perusahaan air minum kemasan berskala internasional sehingga mampu melambungkan nama Banyuwangi ke panggung dunia. Namun ia merahasiakan berapa nilai investasi yang akan dikucurkan. "Pokoknya besar deh," kata perempuan tiga anak ini.
Maia bersama tim masih melakukan survei lokasi ke sejumlah sumber air di Banyuwangi. Dia menargetkan tahun ini perusahaannya sudah berdiri. Perusahaan air minum kemasan milik Maia akan bernaung di PT Paramita Inti Prana. Untuk memuluskan rencananya ini, dia menunjuk Dosen Teknik Lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali sebagai konsultan.
Mantan duo Ratu ini sebelumnya menggeluti usaha tempat karaoke yang diberi nama Alegro dan Mucello. Dia mendirikan tempat karaoke ini di sejumlah tempat di Jakarta.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik rencana investasi Maia Estianty. Menurut dia, Banyuwangi memiliki sejumlah sumber air yang selama ini belum termanfaatkan. "Air kami lebih banyak terbuang ke laut, sehingga saatnya dimanfaatkan," katanya.
Menurut Azwar Anas, pihaknya akan memfasilitasi semua kebutuhan yang diperlukan untuk merealisasikan investasi tersebut. Dia optimistis perusahaan Maia akan memberi dampak positif bagi rakyat Banyuwangi.
