TEMPO.CO, Den Haag - Dinginnya udara tak menghalangi orang berduyun-duyun mendatangi festival sastra internasional Winternachten di Theatre aan het Spui, Den Haag, Belanda. Festival yang berlangsung empat hari, 19-22 Januari 2011, ini diisi beragam acara mulai dari pertunjukan film, musik, pembacaan puisi, hingga diskusi.
Puluhan pengarang dari berbagai bangsa hadir di acara itu, termasuk Leila S. Chudori dari Indonesia. Wartawan Tempo ini tampil dalam dua sesi. Pada Kamis lalu, penulis novel 9 dari Nadira itu muncul dalam sesi "Perempuan dan Seksualitas" bersama Bejan Matur, sastrawan perempuan Kurdi kelahiran Turki; Naema Tahir, sastrawan perempuan dan pegiat hak asasi manusia keturunan Pakistan; dan Kader Abdolah, sastrawan Iran yang eksil di Belanda.
Pada Sabtu malam Leila tampil dalam sesi bertema "Memaafkan atau Melupakan" bersama Kopano Matlwa, sastrawan perempuan Afrika Selatan, dan Adriaan van Dis, sastrawan Belanda yang hidup dan karyanya banyak berhubungan dengan Indonesia dan Afrika Selatan. Adapun moderatornya, Anil Ramdas, adalah wartawan Belanda-Suriname.
Para sastrawan berbagi cerita tentang tema-tema tersebut. Kopano Matlwa, misalnya, mengisahkan perjalanan negerinya yang sempat begitu terkenal lewat Nelson Mandela dan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Matlwa memperoleh penghargaan Hadiah Buku Uni Eropa 2007 untuk karya pertamanya, Coconut (Kelapa). Kelapa mengisyaratkan pengertian khusus di Afrika Selatan. "Ini istilah yang menghina, khususnya untuk orang kulit hitam waktu itu," kata dia.
Pada sesi ini Leila membahas masalah Undang-Undang Antipornografi yang mengancam kebebasan berekspresi di Indonesia. Menurut dia, yang paling terancam adalah film, televisi, dan seni rupa, khususnya seni rupa yang dipamerkan di ruang terbuka.
Adapun Bejan Matur dan Naema Tahir membicarakan bangkitnya ancaman dari kaum garis keras Islam terhadap kebebasan kreatif dan kebebasan sipil pada umumnya, termasuk di kalangan masyarakat Islam di Eropa.
Winternachten digelar sejak 1995. Pada mulanya festival ini digagas sebagai forum sastra Belanda-Indonesia. Menurut Direktur Festival Ton van de Langkruis, dari tahun ke tahun cakupan acaranya dikembangkan. "Diperlebar dengan melibatkan negara-negara bekas koloni Belanda seperti Suriname, Cape di Afrika Selatan, dan kawasan Antilles Belanda di Karibia, yang waktu itu masih merupakan koloni," kata dia.
Langkruis menjelaskan ia menjadikan festival internasional lebih terbuka. "Kendati tetap memberi porsi khusus pada Indonesia dan negara bekas jajahan Belanda lain," kata van de Langkruis.
Winternachten, kata dia, juga dikembangkan lebih lanjut, antara lain dengan program Writers Tour. Kali ini program itu melibatkan empat sastrawan yang tampil di Malaysia dan Indonesia dalam berbagai diskusi dan pembacaan karya. Winternachten juga pernah bekerja sama dengan Komunitas Utan Kayu menyelengarakan Festival Sastra Internasional di Jakarta.
GING GINANJAR (DEN HAAG)
Berita terkait
Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan
21 Februari 2024
Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023
29 November 2023
Bambang Soesatyo membuka Seminar dan Uji Kompetensi IMI II-2023 bagi Pelaksana dan Penyelenggara Olahraga Kendaraan Bermotor. Diikuti 296 peserta
Baca SelengkapnyaTaylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium
22 September 2023
Pengaruh Taylor Swift sebagai ikon pop menjadikan popularitas dan karyanya sebagai pembahasan seminar akademis
Baca SelengkapnyaSeminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon
14 September 2023
Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan XXX
Baca SelengkapnyaPT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam
28 Juli 2023
PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) kembali menggelar kegiatan bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture Seminar di wilayah Batam.
Baca SelengkapnyaHari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting
21 Juli 2023
Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember
14 Desember 2022
14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial
15 November 2022
Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Baca SelengkapnyaSeminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura
4 September 2022
Seminar Huawei itu bertujuan membantu peserta mempelajari pengembangan karir di masa depan di bidang teknologi, serta mendorong kewirausahaan.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu
20 Juni 2022
Anies Baswedan membuka acara Seminar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Gedung Raya Semarak, Bengkulu.
Baca Selengkapnya