Dian Pelangi: Adibusana Muslim  

Reporter

Editor

Senin, 13 Juni 2011 13:35 WIB

Dian Pelangi. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Melbourne, Australia, salah satu pusat mode baru di dunia, menjadi awal bagi Dian Pelangi, 20 tahun, merambah mancanegara. Di kota itu, pada Mei 2009, Dian diminta memamerkan koleksi busana muslimnya dalam peragaan yang digelar Konsulat Jenderal Republik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata. Yang lebih mengagetkan Dian, yang menjadi anggota termuda Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia, dia berbagi catwalk dengan perancang busana muslim senior Indonesia, Iva Latifah.

Peragaan busana itu sukses. Seusai peragaan, Dian didatangi banyak orang yang kaget atas rancangannya dan mengaku belum pernah melihat yang seperti itu. Bahkan koran The Age mengulas peragaan busana Dian.

Buntut dari peragaan busana, selain busana rancangannya laris manis di butik Fame Agenda, di Melbourne Central, Chairman Melbourne Fashion Week Laura Anderson menjadi salah satu pelanggannya. "Nanti kalau ada Melbourne Fashion Week siap-siap ikut, ya?" begitu kata Laura seperti ditirukan Dian. Meski belum ada ajakan untuk peragaan busana di pergelaran itu, Laura masih ingat kepadanya. "Dia memborong pada Februari lalu," kata pemilik nama lengkap Dian Wahyu Utami ini.

Busana Dian memang spesial untuk perempuan muslim. "Tapi juga dirancang tetap bagus tanpa kerudung," ujarnya. Karena itu, busana rancangannya laris manis saat digelar pameran, pun ketika dijual di butik. Selain Melbourne, Dian berencana membuka butik di Perth dan Sydney.

Tidak hanya di Australia, kreasi Dian juga tersedia di butik Sauce di Abu Dhabi, Dubai, setelah menggelar peragaan busana yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan pada Oktober 2009. Berikutnya, si pemilik meminta baju-baju Dian rutin dikirim ke butiknya. "Tapi masih belum bisa dipenuhi karena selalu habis di Indonesia."

Butik-butik Dian Pelangi yang diwariskan orang tuanya ada di Jakarta, Pekalongan, Surabaya, Palembang, Pekanbaru, dan Medan ibarat menjual kacang goreng. Produksi sampai 2.000 helai pakaian setiap tiga bulan selalu habis dibeli pelanggan.

Memang peran orang tua sangat mempengaruhi Dian memilih profesi dan bisnis di bidang fashion. Orang tuanya memulai bisnis garmen di rumah pada 1991. Ayah Dian, Djamaloedin Sindon, berasal dari keluarga pembuat batik di Pekalongan. Adapun ibunya, Hernani Mansyur, yang asli Palembang, Sumatera Selatan, memahami teknik pembuatan kain jumputan.

Ayahnyalah yang memasukkan Dian ke sekolah menengah kejuruan begitu lulus dari SMP di Bogor. Masuklah Dian ke SMK Negeri 1 Pekalongan Jurusan Tata Busana. Lima tahun lalu, Dian stres dan kerap menangis sepulang sekolah lantaran teringat ejekan teman-temannya yang memilih melanjutkan ke SMA.

"Kok, Papa jahat sih ke aku?" bisiknya setiap kali menangis. "Emang mau jadi tukang jahit, ya? Kampung banget, sih," ujar Dian mengenang kata-kata teman-temannya. Tapi lambat-laun dia bersyukur bisa bersekolah di sekolah kejuruan. "Jiwa sosial saya malah teruji," katanya. Melihat teman-temannya yang kurang beruntung membuka mata Dian tentang keberuntungannya.

Setamat SMK, Dian langsung diserahi tanggung jawab mengelola butik yang dipegang ibunya di Jakarta. Padahal usianya baru 16 tahun kala itu. Dia juga melanjutkan kuliah di sekolah mode ESMOD selama setahun.

Lingkungan inilah yang membentuk Dian menapaki sukses sebagai perancang busana di usia 19 tahun. Namanya sudah didengar para pemilik butik di Turki, Jerman, Belgia, dan Dubai. Tapi desain khusus untuk negara Eropa membuat Dian masih belum bisa memenuhi permintaan dari negara-negara itu.

Namun tekadnya tetap menjual Indonesia dengan busana khas muslim buatan Indonesia. Kain tradisional menjadi bahan utama setiap rancangannya. Mulai songket, batik, sampai jumputan menjadi unggulan. Rahasianya, mengetahui selera setempat. "Model mantel untuk Eropa, model yang adem di Timur Tengah."

Cita-cita istri Tito Prasetyo ini ingin membuat Indonesia jadi pusat mode busana muslim dunia. Selain itu, ia ingin membuat adibusana muslim Indonesia. "Belum ada haute couture busana muslim." Plus mendistribusikan busana rancangan Dian Pelangi ke negara-negara yang sudah memintanya. "Saya mau go international."


YOPHIANDI

Berita terkait

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat

Baca Selengkapnya

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT

Baca Selengkapnya

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina

Baca Selengkapnya

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,

Baca Selengkapnya

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang

Baca Selengkapnya

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.

Baca Selengkapnya

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.

Baca Selengkapnya

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

12 Desember 2021

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

Sosok artis peran berinisial BJ yang ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan sabu diketahui adalah Bobby Joseph.

Baca Selengkapnya