Konser Simpati Sadao Watanabe

Reporter

Editor

Kamis, 14 April 2011 16:25 WIB

Sadao Watanabe di konser peduli Jepang di JCC, Jakarta.(TEMPO/DWIANTO WIBOWO)
TEMPO Interaktif, Jakarta -Di antara gemerlap lampu panggung yang menyorot kemilau, terpancar raut wajah tenang seorang Sadao Watanabe. Dengan setelan jas berwarna kelabu, Watanabe mengalungkan saxofonnya di antara bahu. Dalam kemeriahan pentas seni, Watanabe terbang jauh hingga ke Jakarta tak untuk berpesta. Ia pun tak datang untuk bersedih. Watanabe sangat tergugah dengan perhelatan Indonesia’s Sympathy for Japan, yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Sabtu (9/4) malam pekan lalu.

“Saat tsunami terjadi, saya tidak bisa apa-apa. Saya hanya melihat kengerian itu di layar kaca. Dan beberapa hari lalu seorang sahabat menelpon saya dan mengajak untuk ikut acara ini. Saya pun tak bisa menolak apa-apa,” cerita Watanabe sebelum konser. Ia tertegun sejenak, matanya berkaca-kaca dan bibirnya gemetar. Sebuah pelukan pun mendarat dari sang sahabat tadi.

Perhelatan tersebut memang bukan milik Watanabe seorang. Ada rentetan kolaborasi seni Indonesia-Jepang yang disuguhkan. Tari Saman Aceh misalnya, dipadukan dengan atraksi bedug Jepang. Sejumlah artis Indonesia juga ikut meramaikan acara, di antaranya Ruth Sahanaya yang membawakan lagu Usah Kau Lara Sendiri , Titi DJ dengan lagu Di timur Matahari yang diaransemen ulang oleh Dwiki Dharmawan, serta Nina Tamam yang tampil fasih membawakan Kokoronotomo dan tarian Mikochi.

Watanabe tak tampil sendiri. Ia memadukan suara manis saxofonnya dengan vokal merdu Uthe, sapaan akrab Ruth Sahanaya. Formasi kolaborasi ini makin terasa pembaurannya dengan kehadiran Dwiki Dharmawan yang mengisi posisi piano. Watanabe juga mengajak Dira Suggandi, penyanyi jazz muda berbakat, untuk berduet bersama.

Share The World yang menjadi salah satu hasil karya Watanabe dibawakan dalam dua versi. Bersama paduan suara cilik Elfa Music School Brawijaya, nomor tersebut dibawakan dengan syahdu. Namun setelah dua nomor lainnya, yakni Kaze No Yukue dan Kuroi Hitomi selesai, nomor tersebut kembali dibawakan dengan meriah bersama gebukan bedug. Watanabe mengangkat tangannya dan mengajak anak-anak berjoget.

Watanabe adalah musisi jazz yang disegani dan dihormati di Jepang. Usia yang kian lanjut, yakni 74 tahun, membuat staminanya tak mengendur di atas pentas. Rahasianya hanya satu, ia menjawab dengan enteng, “I love music very much”.

Permainan alto sexofonnya memiliki banyak warna. Ia pernah menghasilkan rekaman dengan genre musik bebop yang mendapat acungan jempol dari kritikus jazz. Musik pop Brazil juga mempengaruhi banyak komposisi yang dia ciptakan dan mainkan. Tak cukup itu, Watanabe pun menjajal pemain dari afrika untuk memperkaya musiknya. Ia sendiri mengaku permainan alto saxsofonnya banyak di pengaruhi oleh Grover Washington Jr.

Sadao Watanabe, sebagai peletak kontruksi musik jazz di Jepang, kerap disambangi penghargaan atas hasil kerjanya di dunia musik, dan kerjasama kebudayaan antar bangsa. Tahun 1995, ia mendapatkan tiga penghargaan prestisius, Cultural Honors Award Of Tokyo, dari permerintah Jepang dan Imperial Purple Ribbon Medal dari Kekaisaran Jepang, serta dianugrahi Honorary Decorate Degree dari Barklee College Of Music. Peringatan 50 tahun berkarya di dunia musik, diperingatinya dengan tour di Jepang dan Los Angeles pada tahun 2001. Lantas, selama dua tahun berikutnya Sadao mendapatkan penghargaan lagi yaitu The 1st Cultural Honors Award Of Tochigi Prefecture (2002) dan MontBlanc International Culture Prize (2003).

Diusianya yang semakin lanjut, Watanabe banyak mendedikasikan hidupnya dengan menggunakan musik untuk menyampaikan pesan-pesan perdamaian. Seperti Sadao Watanabe Earth Sound pada Agustus 2005 yang menampilkan group perkusi dan paduan suara anak-anak yang berasal dari lima benua. Pada tahun yang sama, Sadao Watanabe kembali mendapat penghargaan The Order Of Rising Sun yang diberikan kepadanya dengan upacara khusus.

Aguslia Hidayah

Berita terkait

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

5 menit lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

6 menit lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

13 menit lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

23 menit lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

26 menit lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

27 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

35 menit lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

37 menit lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

44 menit lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

55 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya