Ahmad Dhani Gagal Berdamai dengan Global TV

Reporter

Editor

Jumat, 4 Maret 2011 13:34 WIB

Ahmad Dhani. TEMPO/Nita Dian
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertemuan damai Global TV dan Ahmad Dhani yang dimediasi Dewan Pers belum menemukan titik temu. Kedua pihak berkukuh yang paling benar dalam konflik dugaan pengeroyokan terhadap dua pekerja infotainment Global TV di depan rumah Mulan Jameela, Jakarta Selatan, Senin 28 Februari lalu.

"Butuh waktu lagi. Enggak apa-apa," kata Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Kode Etik Dewan Pers, Agus Sudibyo, kepada Tempo di lantai tujuh gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (4/3).

Agus menolak membeberkan hasil mediasi mereka. Namun, ia mengatakan Dewan Pers menemukan indikasi pelanggaran kode etik dari kedua pihak yang bersengketa.

"Apakah terjadi tindakan pemaksaan mengambil peralatan liputan dari Dhani? Tapi Dhani juga mempersoalkan pemberitaan Global TV setelah itu menghakimi dia dan tidak cover both side," Agus menambahkan. "Kalau ada, konsekuensi meminta maaf harus dipenuhi. Itu yang diatur UU Jurnalistik."

Namun, Agus menyayangkan tindakan Global TV yang berkukuh melanjutkan perkara hukum dalam perkara ini. "Itu inkonsisten. Prinsipnya kalau ada pelanggaran kode etik, harus ada permintaan maaf," katanya.

Dalam pertemuan ini, pihak Global TV memilih keluar dari ruangan mediasi lebih dulu. Pemimpin redaksi berita Global TV, Siane Indriani menegaskan akan memperkarakan dugaan pengeroyokan yang dilakukan Ahmad Dhani ke polisi.

"Yang akan kita lawan adalah kekerasan. Menurut saya, apa pun alasannya kita harus menegakkan hukum. Tidak ada yang boleh melakukan kekerasan dengan alasan apa pun," katanya.

Siane menyesalkan saran Dewan Pers agar Global TV memaafkan Dhani karena tidak ditemui kekerasan serius. "Katanya, ini masih lecet-lecet. Kalau di (luar) sana, wartawan banyak yang mati. Secara prinsip, kami tidak menunggu wartawan kami mati baru kita lapor ke polisi," tegasnya.

Adapun soal pemberitaan soal Dhani yang dinilai mantan suami Maia Estianty itu tidak berimbang, Siane mengatakan, akan mengkaji ulang apakah pihaknya melakukan kesalahan atau tidak. "Tapi kita berusaha cover both side. Itu masih debatable. Karena masih dalam ranah jurnalistik," katanya.

Di tempat sama, namun dalam kesempatan terpisah, Dhani mengatakan menyerahkan sepenuhnya perkara ini ke Dewan Pers. Ia mengingatkan lagi sebagai pihak yang tidak bersalah dalam dugaan tindak pengeroyokan ini. "Kalau disikapi dengan emosional, pasti akan tergelincir," katanya.

MUSTHOLIH

Berita terkait

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

1 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

32 hari lalu

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

36 hari lalu

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

Polresta Banyuwangi menargetkan kedua belah pihak berdamai dan situasi kamtibmas khususnya di Desa Pakel kondusif.

Baca Selengkapnya

Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

36 hari lalu

Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

Insiden bermula saat seorang pedagang di Pasar Cikini, Menteng, diperas tiga pria. Pedagang ini mengadukan pemalakan itu kepada putranya, anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

36 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

46 hari lalu

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

Tiga pelaku pengeroyokan polisi di Makassar adalah pelajar, dan satu buruh harian lepas.

Baca Selengkapnya

Imam Masjid di Takalar Jadi Sasaran Pengeroyokan

47 hari lalu

Imam Masjid di Takalar Jadi Sasaran Pengeroyokan

Polres Takalar tengah menyelidiki kasus dan motif pengeroyokan imam masjid. Muncul dugaan bahwa korban merendahkan kehormatan istri seorang warga.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

49 hari lalu

Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

Tawuran yang terjadi Jalan Dermaga Raya, Klender, 21 Februari 2024 itu menyebabkan satu orang meninggal karena pengeroyokan.

Baca Selengkapnya

Anak Perempuan di Tangsel Dianiaya Sekelompok Orang Hingga Trauma, Dikira Ikut Perang Sarung

49 hari lalu

Anak Perempuan di Tangsel Dianiaya Sekelompok Orang Hingga Trauma, Dikira Ikut Perang Sarung

Anak perempuan dipukuli dan diinjak, diduga jadi korban salah sasaran pelaku tawuran perang sarung di Ciputat, Tangsel.

Baca Selengkapnya

Dikira Ikut Perang Sarung, Anak Perempuan di Ciputat jadi Korban Pengeroyokan

50 hari lalu

Dikira Ikut Perang Sarung, Anak Perempuan di Ciputat jadi Korban Pengeroyokan

Seorang anak perempuan berusia 12 tahun menjadi korban pengeroyokan sejumlah remaja di Ciputat

Baca Selengkapnya