TEMPO Interaktif, Bogor - Penyanyi Syahrini jatuh pingsan setelah pemakaman ayahnya, H. Dadang Zaelani, di Pemakaman Umum Blender Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jumat (28/1) siang. Hingga sore hari Syahrini belum bisa memberi keterangan.
Sejak berangkat ke pemakaman dari rumah duka di Jalan Bitung 1 No.12 Haur Jaya, Kebon Pedes, Syahrini menangis terus sampai turun dari mobil Alphard putih bernomor B-512-SYR, didampingi kakaknya, Iwan, dan adiknya, Aisyahrani.
Sepanjang prosesi pemakaman Syahrini terus dipegangi oleh adiknya. Setelah jenazah ayahnya masuk ke liang lahat, dia tidak kuasa menahan sedihnya, hingga jatuh pingsan.
Menurut pengacaranya, Warsito Sanyoto, Syahrini sangat dekat dengan ayahnya. Ketika ayahnya masuk Rumah Sakit MMC Jakarta, dia terus berada di sampingnya hingga mengembuskan napas terakhirnya, Jumat, pukul 03.40 WIB.
“Semula Syahrini tidak membatalkan konsernya di Bali, tetapi saya meminta dia untuk mendampingi ayahnya yang sedang sakit,” jelas Warsito.
Warsito mengatakan pihaknya bersedia mengembalikan uang yang telah diterimanya dari kontrak konser di Bali. “Kami sudah berkoordinasi, karena kondisinya seperti ini,” ujarnya.
H. Dadang Zaelani menderita sakit agak parah sejak sebulan yang lalu dan dirawat intensif. Sebelum meninggal, Syahrini sempat diberi pesan oleh ayahnya agar tidak meninggalkan salat lima waktu.
DEFFAN PURNAMA
