Dua Kelompok Islam Jatim Dukung Larangan Penayangan Opera Tan Malaka  

Reporter

Editor

Selasa, 11 Januari 2011 13:52 WIB

Pertunjukkan Opera Tan Malaka di Salihara, Jakarta. (TEMPO/JACKY RACHMANSYAH)
TEMPO Interaktif, Surabaya - Ketua Center for Indonesia Community Studies (CICS) Jawa Timur Arukat Jaswadi, mendukung pelarangan penayangan Opera Tan Malaka di beberapa televisi lokal di Jawa Timur. Ia khawatir, penayangan itu akan menjadi pembelokkan sejarah PKI. "Penayangan ini akan dimanfaatkan oleh neo PKI untuk mendapatkan justifikasi bahwa PKI adalah korban," katanya, Selasa (11/1).

Kata Arukat, dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1999 tentang Kejahatan terhadap Keamanan Negara, berbagai ideologi yang mengancam Pancasila harus dilarang karena berpotensi merusak ideologi bangsa.

Pelarangan penayangan Opera Tan Malaka ini terjadi di wilayah Malang dan Kediri, Jawa Timur. Aparat setempat beralasan, tayangan yang diproduksi Tempo TV itu berbau "kiri" dan bisa menimbulkan gejolak di masyarakat.

Direktur Utama Tempo TV Santoso mengatakan aparat di Malang dan Kediri tidak paham atas tontonan itu. "Sebagian aparat masih berpikiran kolot, alergi terhadap segala hal yang berbau kiri," kata Santoso kemarin. "Mereka masih berpikiran seperti zaman Orde Baru."

Tayangan Opera Tan Malaka merupakan hasil rekaman atas pertunjukan teater Opera Tan Malaka di Teater Salihara, Jakarta, Oktober tahun lalu. Semula ada 10 stasiun televisi lokal yang berminat memutar rekaman opera itu. Tapi Batu TV Malang dan KSTV Kediri batal menyiarkan tontonan itu.

CICS kawatir, jika tayangan itu tetap diputar akan terjadi reaksi dari kalangan Islam khususnya Front Pembela Islam, Forum Umat Islam, CICS, serta kelompok-kelompok benteng Pancasila. "Ini merupakan manuver licik, mereka selalu gunakan jargon HAM dan Demokrasi, padahal ini pembelokan sejarah," ujar Arukat.

Wakil Ketua Laskar Ampera Arif Rahman Hakim Angkatan 66 Jawa Timur, Yousri Nur Raja Agam mengatakan, menilai Tan Malaka sebenarnya bukan tokoh komunis. "Dalam sejarahnya dia tidak terlalu komunis tapi lebih sosialis," katanya.

Namun Yousri khawatir, penayangan film ini akan dijadikan pemicu kembalinya PKI. Apalagi masyarakat selama ini masih menganggap Tan Malaka sebagai bagian dari ideologi komunis yang hidup di Indonesia. "Saya kawatir, Tan Malaka akan jadi ikon komunis baru, saya minta ini opera ini dikaji dulu sehingga tidak menjadi pro dan kontra di masyarakat," ujarnya.

ROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

7 Maret 2024

Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

Kemenkominfo meminta pengelola stasiun televisi meningkatkan kualitas program-program siarannya. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

PWNU DKI Nilai Siaran TV tentang Percintaan Fajar Sadboy Rusak Generasi Muda

6 Januari 2023

PWNU DKI Nilai Siaran TV tentang Percintaan Fajar Sadboy Rusak Generasi Muda

Pimpinan PWNU DKI menilai anak seusia Fajar Sadboy seharusnya fokus pada pendidikan

Baca Selengkapnya

Hari Televisi Sedunia, Serba-serbi dalam Sejarah Pertelevisian

21 November 2022

Hari Televisi Sedunia, Serba-serbi dalam Sejarah Pertelevisian

Penetapan Hari Televisi Sedunia juga menjadi momentum ketika para pemimpin PBB menyadari peran televisi dalam memfokuskan perhatian publi

Baca Selengkapnya

Hari Televisi Sedunia, Bagaimana Sejarah Peringatan Setiap 21 November Itu?

21 November 2022

Hari Televisi Sedunia, Bagaimana Sejarah Peringatan Setiap 21 November Itu?

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB menetapkan 21 November sebagai Hari Televisi Sedunia

Baca Selengkapnya

Begini Cara Cek Apakah TV di Rumah Anda Sudah TV Digital atau Belum

8 November 2022

Begini Cara Cek Apakah TV di Rumah Anda Sudah TV Digital atau Belum

Anda dapat melakukan pengecekan apakah TV di rumah Anda sudah TV digital atau belum melalui laman resmi Siaran Digital Kominfo.

Baca Selengkapnya

Kapan Siaran Televisi Pertama di Indonesia?

8 November 2022

Kapan Siaran Televisi Pertama di Indonesia?

Siaran televisi pertama kalinya ditayangkan pada 17 Agustus 1962, yaitu bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-XVII.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Jakarta Buta Migrasi ke Siaran TV Digital, Lapor RT biar Dapat STB Gratis?

3 November 2022

Cerita Warga Jakarta Buta Migrasi ke Siaran TV Digital, Lapor RT biar Dapat STB Gratis?

Migrasi sepenuhnya dari siaran televisi analog ke siaran TV digital dilakukan per Rabu tengah malam, pukul 24.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Set Top Box untuk Beralih Siaran TV Digital?

3 November 2022

Apa Itu Set Top Box untuk Beralih Siaran TV Digital?

Set top box mengubah sinyal digital menjadi gambar dan suara yang bisa ditampilkan di televisi analog

Baca Selengkapnya

Kominfo Resmi Hentikan Siaran TV Analog

3 November 2022

Kominfo Resmi Hentikan Siaran TV Analog

Sejalan dengan penerapan migrasi TV analog ke TV Digital atau ASO ini, pemerintah mulai mendistribusikan set top box.

Baca Selengkapnya

Apa Perbedaan TV Digital dan Televisi Analog?

2 November 2022

Apa Perbedaan TV Digital dan Televisi Analog?

Pada masa peralihan TV digital, masyarakat tetap bisa untuk menonton siaran televisi analog. Tapi?

Baca Selengkapnya