Dianggap Tak Penting, 157 Fosil Purba Tulungagung Terlantar

Reporter

Editor

Jumat, 31 Desember 2010 14:05 WIB

TEMPO Interaktif, Tulungagung -Upaya penelusuran fosil purba yang diyakini lebih tua dari Homo Wajakensis di Dusun Mbolu, Desa Ngepo, Kecamatan Tanggung Gunung, Kabupaten Tulungagung terancam berhenti. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan menilai penemuan tersebut tidak terlalu penting.

Ketua Tim Kajian Sejarah Sosial dan Budaya (KS2B) Tulungagung, Triyono, mengatakan 157 fosil purba yang dia temukan setahun lalu itu kini masih tersimpan di rumahnya. Benda-benda tersebut dikembalikan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Tulungagung setelah dinyatakan tidak membawa kebaruan di dunia ilmu pengetahuan. "Saya sudah serahkan ke pemerintah, tapi ternyata dianggap nggak penting," kata Triyono kepada Tempo, Jumat (31/12).

Tak hanya Dinas Pariwisata, BP3 Trowulan juga menganggap fosil purba yang berusia di atas 40 ribu tahun Sebelum Masehi ini hal yang biasa. Sebab temuan serupa juga kerap terjadi di sejumlah daerah dan tidak akan mempengaruhi temuan Dubois tentang Homo Wajakensis sebagai manusia tegak pertama.

Sikap responsif, menurut Triyono, justru dilakukan arkeolog dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Dua peneliti dari Jurusan Biopaleoantropologi, Profesor Rusad dan DR Agus Tri Cahyono, menyatakan temuan tersebut menarik karena memiliki usia jauh di atas Homo Wajakensis yang diperkirakan hidup pada tahun 20 ribu sebelum Masehi. "Mereka memastikan ada kehidupan lain antara tahun 40 ribu-20 ribu sebelum masehi," kata Triyono.

Dengan biaya sendiri, kedua peneliti tersebut melakukan ekspedisi bersama KS2B di lokasi yang hanya berjarak lima kilometer dari penemuan Homo Wajakensis di Dusun Cerme, Desa/Kecamatan Campurdarat. Namun karena keterbatasan alat dan biaya, akhirnya penelusuran tersebut berhenti.

Pemerintah Kabupaten Tulungagung sendiri dinilai tidak terlalu peduli atas temuan sejarah tersebut. Bahkan di lokasi penemuan Homo Wajakensis yang berperan penting dalam ilmu pengetahuan tidak terdapat monumen atau penanda sama sekali. "Bisa-bisa masyarakat lupa kalau di situ pernah ada temuan sejarah besar," kata Triyono, yang menjadi guru sejarah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tulungagung.

Bersama-sama muridnya, Triyono terus merawat fosil-fosil purba itu yang hanya diletakkan di dalam kardus bekas air mineral. Fosil itu terdiri dari 41 fosil yang diduga tulang, 24 fosil terumbu karang, dan 92 fosil gastropoda. Fosil terakhir adalah makanan manusia purba yang terdiri atas siput, cangkang kerang, keong, dan tiram.

Kepala Subbagian Pemberitaan Humas Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Edy Suwarno, mengaku telah melaporkan temuan itu ke BP3. Pemerintah daerah tidak berhak melakukan eskavasi dan menyerahkan sepenuhnya pada BP3. "Yang berkewajiban mengelola BP3, bukan kami," katanya.

Hari Tri Wasono

Berita terkait

Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

13 Juli 2019

Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

Setiap kali menemukan fosil, komunitas ini melapor ke Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

4 Juli 2019

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

Top 3 Tekno berita hari ini tentang lantai Masjidil Haram yang selalu dingin, penemuan fosil manusia purba Homo Erectus Bumiayu, dan Huawei P 30 Pro.

Baca Selengkapnya

Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

4 Juli 2019

Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

Fosil manusia purba homo erectus Bumiayu menjadi manusia tertua di Indonesia, yang selama ini dipegang homo erectus Sangiran.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

3 Juli 2019

Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

3 Juli 2019

Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.

Baca Selengkapnya

Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

8 Juni 2017

Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

Asal-usul manusia kembali dipertanyakan, kali ini dengan temuan fosil manusia purba di Maroko.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

25 Mei 2017

Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera menimbulkan keraguan soal asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.

Baca Selengkapnya

Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

24 Mei 2017

Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama
kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia

Baca Selengkapnya

Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

23 Maret 2017

Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

Dua kerangka manusia purba Bandung ditemukan di Gua Pawon, Bandung. Berumur 9.500 tahun.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

9 Maret 2017

Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka.

Baca Selengkapnya