Nikmat Gamelan dari Gitaris Spanyol

Reporter

Editor

Rabu, 6 Oktober 2010 12:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - p { margin-bottom: 0.08in; }Jemari kiri laki-laki bule itu lincah menekan dawai gitar. Fret tengah dominan ditekannya, meski kadang melaju hingga melebihi kamar dua belas dan seterusnya. Bergantian ia menjadikan nada tinggi dan rendah sebagai melodi. Kadang ia menyertakan rhythm dari enam senar yang dilepas bebas.


Mengalunlah lagu gaya Jawa di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Rabu malam lalu. Inilah The 5 Lovers of Drupadi karya Ananda Sukarlan. Gitarnya seolah menjelma gamelan yang dipetik dengan cepat. Tapi laki-laki itu bukan orang kita. Dia Miguel Trapaga, 43 tahun, gitaris klasik asal Spanyol yang sedang tur keliling Asia. Yayasan Musik Sastra membawanya ke negeri ini untuk tampil dalam Cum Laude Concert Series IV. Sehari sebelumnya, ia tampil di Bandung.


Miguel seperti tak kesulitan memainkan Drupadi--tentu karena dia maestro gitar klasik. Justru karena dialah, Ananda Sukarlan terinspirasi menciptakan lagu tersebut. Sekitar 80 penonton pun diam mendengar permainannya. Suara dari lingkaran resonansi bermerek John Gilbert itu begitu jernih, hasil perkawinan jari kiri dan kanannya. Kecepatannya pun tertata, dengan tekanan ketukan yang pas. Begitu hangat. Jelas ia tahu bagaimana memanjakan kuping penonton.


Advertising
Advertising

Ia membuka pertunjukan dengan Variaciones sobre "Malboroug" op. 28 karya Josep Ferran Sorts I Muntades alias Fernando Sor. Permainannya sangat tenang. Nada bas yang menjadi melodi di awal dimainkan sangat pelan. Bahkan dalam kepelanan itu, gaung melodinya tetap sampai ke telinga pendengarnya. Pun permainan rhythm-nya tetap lembut dan jelas.


Miguel juga mampu menjaga suasana mayor dan minor yang begitu cepat berganti. Perpindahan jarinya yang menjelajahi fret gitar begitu smooth. Permainan harmoninya pun sangat nyaring. Tremolo (petikan sangat cepat dari tiga jari kanan) dihadirkannya dengan anggun dan tak menghilangkan jejak melodi yang juga dipetik cepat oleh jempolnya. Sungguh awal yang memanaskan penonton sanggup diciptakannya.


Pada komposisi berikutnya, Viento de Primavera, permainan Miguel tak kalah menarik. Bagian entre la brisa dibukanya dengan petikan yang sangat cepat, melodi dua nada melesat dari fret rendah langsung ke tinggi. Lalu dengan tenang ia berhenti dan membuka lembaran partitur untuk masuk ke bagian luz de tarde. Di bagian ini, Miguel banyak mengalirkan nada-nada miring yang berlanjut ke bagian berikutnya, Danza. Lagi, permainan tremolo, masih dengan kemiringan, ditunjukkannya dan menjadi penutup yang mengundang aplaus penonton.


Suguhan rasgueado (rhythm dengan satu jari atau lebih) beberapa kali diberikan Miguel dengan apik pada Preludio y Danza. Ia menyelinginya dengan permainan bas yang nyaring dan kadang keras. Dalam permainan rasgueado, Miguel masih mampu menunjukkan melodi di tengah kocokannya. Terakhir, rasgueado dimainkan dengan staccato yang menawan.


Permainan Miguel nan bersih juga ditunjukkannya saat membawakan karya Francisco Tarrega, Dos Preludios Caprico Arab. Dari gitarnya, mengalun suasana sedih. Dengan memejamkan mata, kita makin bisa masuk ke dalam lagu dan merasakan denting duka yang dituangkan melalui kegesitan jemarinya.


Begitu juga saat ia membawakan Guajira (Emilio Pujol), Fandango Variado op. 16 (Dionisio Aguado), dan Pavana-Capricho Sevilla (Isaac Albeniz), permainan Miguel tetap jernih dan mampu membawa penonton masuk dalam lagu yang kaya akan harmoni.


Sambutan penonton terhadap Miguel begitu besar. Tepuk tangan dan sorak menemani akhir pertunjukan gitaris dengan rambut tipis botak itu. Sampai-sampai, Miguel kembali ke panggung dan membawakan lagu tambahan, Miguel Llobet. Setelah itu, penonton masih merasa tak cukup dan enggan meninggalkan ruangan. Sambutan hangat membawa Miguel ke panggung lagi dan memainkan Popular Catalunia Song, lagu singkat yang tetap memikat para penonton.


Penutup yang sangat manis. Malam itu, Miguel menunjukkan kepada penonton kenikmatan memainkan gitar. Sayang memang, kenikmatan itu hanya bisa dirasakan oleh mereka yang mengisi tempat yang tak penuh. Sama seperti berbagai pertunjukan lain dari alat musik gitar klasik.


PRAMONO

Berita terkait

Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

12 menit lalu

Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

Canelo Alvarez berhasil mempertahankan predikat juara sejati tinju dunia kelas super middleweight dengan mengalahkan Jaime Munguia.

Baca Selengkapnya

Penggemar Rasakan Emosi di Lagu Diana Krall

39 menit lalu

Penggemar Rasakan Emosi di Lagu Diana Krall

Penggemar Diana Krall kagum dengan penampilan penyanyi Kanada itu di konser Solo bertajuk Diana Krall Live in Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

1 jam lalu

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

Carlo Ancelotti berhasil mengantar Real Madrid menjuarai Liga Spanyol 2023-2024. Incar rekor setelah lewati catatan Zidane.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

2 jam lalu

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

Simak tiga fakta penting laga timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade Paris 2024, salah satunya pertandingan digelar tertutup.

Baca Selengkapnya

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

2 jam lalu

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

Setelah 16 tahun menanti, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali Piala Uber.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

3 jam lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

3 jam lalu

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

Dihadiri oleh Sungjin, Wonpil, Dowoon, dan Young K, acara fansign Day6 di Jakarta diadakan sehari sebelum Saranghaeyo Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

3 jam lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

3 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

4 jam lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya