Kamila Andini & Tetesan Jejak Film Garin Nugroho  

Reporter

Editor

Minggu, 3 Oktober 2010 06:30 WIB

Karmila Andini

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menyelam di laut menjadi kesukaan Kamila Andini, 24 tahun, sejak di sekolah menengah pertama. Hobi ini lalu membuatnya jatuh cinta pada laut. Lantas mulailah ia menggarap film berlatar laut sebagai ungkapan rasa cintanya itu. Film berjudul Mirror Never Lies itu mengambil lokasi di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. "Syutingnya mulai Senin besok," kata Dini, panggilannya, saat ditemui di Cafe Kekun, Jakarta Selatan, Senin lalu.

Film Mirror mengangkat kehidupan suku Bajo, yang merupakan satu-satunya suku di Wakatobi yang hidup di atas laut. Film ini bercerita tentang pencarian seorang anak terhadap ayahnya--seorang pelaut dan pelestari budaya suku Bajo--yang hilang.
Si anak sedih kehilangan ayahnya. Selain peninggalan ayahnya hanya sebuah cermin, si anak sedih lantaran banyak orang Bajo yang tidak lagi melestarikan tradisi. Sayangnya, sang ibu (diperankan Atiqah Hasiholan) selalu mematahkan semangat si kecil. Nah, konflik inilah yang diangkat dalam film ini.

Menurut Dini, cara hidup suku Bajo di atas air sangat khas. Kisah pelaut hilang, kata Dini, lazim ditemukan di suku Bajo. "Banyak janda di sana," ujarnya. Suku Bajo punya ritual mencari orang hilang dengan cermin. Caranya, cermin dicelupkan ke dalam air.
Ide film ini muncul saat Dini melakukan penyelaman dan penyuluhan pengolahan sampah bersama World Wildlife Fund, lembaga swadaya masyarakat internasional, di Wakatobi dua tahun lalu. Selain berkampanye, ia membesut film dokumenter tentang penyu.

Selama 20 hari di sana, Dini banyak berkenalan dengan warga dan pemerintah daerah setempat. Kesukaannya pada bidang sosiologi dan antropologi membuatnya berhasrat mengenalkan kehidupan suku. "Ini satu-satunya suku di Indonesia yang hidup di laut," ujarnya. Ide tersebut disetujui setelah mendapat restu dari ayahnya, yang juga seorang produser dan sutradara, Garin Nugroho.

Selain lantaran kecintaan pada laut, Dini membuat film berlatar daerah karena terilhami film seperti Denias dan Tanah Air Beta besutan Ari Sihasale. "Film itu tidak harus ngomongin cinta-cintaan," ucapnya. Saat menonton film Thailand, ia terkagum-kagum karena film tersebut mengangkat konflik kehidupan petani padi.

Film lokal dan jauh dari film mainstream ini, kata dia, justru menarik bagi sebagian orang Barat. "Kenapa kita tidak bisa membuat film serupa, banyak yang bisa dituangin lewat film," ia mengatakan.

Sedikitnya film yang berlatar perairan juga menjadi alasan Dini menggarap film ini. Menurut alumnus Deakin University, Melbourne, Australia, ini, orang Indonesia kerap menyebut bangsanya dengan "tanah air". Namun pengetahuan tentang air sangat sedikit ketimbang tentang tanah. "Hanya ngomongin tanah, jarang cerita air."

Ketertarikan ilmuwan Indonesia pada dunia laut dinilai Dini masih rendah dibanding peneliti luar negeri. Hal ini terlihat di Wakatobi. Menurut Dini, beberapa pelancong asing melakukan observasi, lalu membuat film dokumenter. Beberapa di antaranya mengangkat cerita tentang paus dan pesut, yang mudah ditemukan di perairan ini.
Posisi geografis Wakatobi, yang berada di persimpangan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, membuat perairan di sana menjadi jalur migrasi ikan laut. "Saya kerap melihat beberapa paus muncul ke permukaan," katanya.

Dia berharap, film ini menambah ketertarikan ilmuwan lokal pada suku Bajo. "Paling tidak suka sama dunia kelautan," ucapnya. Semakin galaknya sineas-sineas mengangkat dunia kelautan, Dini yakin akan lahir peneliti lokal yang tak kalah mumpuni dibanding orang asing.

Lantaran hobi jalan-jalanlah yang membuat Dini tertarik pada lingkungan laut. "Papa yang mengajak." Nah, hobinya berselam merupakan terapi untuk mengurangi sifatnya yang penakut. Menurut Dini, bertatapan dengan ikan saat menyelam mampu mengurangi ketegangan dan ketakutan. "(Rasa takut) berangsur-angsur akan hilang," katanya.

Meski putri seorang sineas, Dini mengaku tak memiliki bakat akting. "Enggak cocok," ia mengakui. Tak menyukai akting bukan berarti tak menggemari dunia hiburan. Sejak di sekolah menengah atas, sulung dari empat bersaudara ini sudah mengikuti kursus pembuatan film dan penulisan skenario. Ia juga kerap terlibat dalam pembuatan klip video kelompok musik Slank, film televisi, film pendek, dan dokumenter. Film Mirror adalah film panjang pertamanya.

l Akbar Tri Kurniawan

BIODATA

Nama: Kamila Andini
Kelahiran: Jakarta, 6 Mei 1986
Orang Tua: Garin Nugroho dan Riani Ikaswati
Status di keluarga: sulung dari empat bersaudara
Pendidikan: Bachelor of Arts (Media Arts & Sociology) Deakin University, Melbourne, Australia (2003-2007)

Karya:
l Klip video Slank
l Film dokumenter Rahasia dan Bukit Citarasa
l Film pendek Jas Merit
l Film dokumenter Astro memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional
l Beberapa film televisi (FTV).

Berita terkait

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat

Baca Selengkapnya

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT

Baca Selengkapnya

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina

Baca Selengkapnya

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,

Baca Selengkapnya

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang

Baca Selengkapnya

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.

Baca Selengkapnya

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.

Baca Selengkapnya

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

12 Desember 2021

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

Sosok artis peran berinisial BJ yang ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan sabu diketahui adalah Bobby Joseph.

Baca Selengkapnya