Dari Sunyi Malam Menembus Keramaian Jagad Maya  

Reporter

Editor

Rabu, 28 Juli 2010 15:56 WIB

Festival Lima Gunung di pelataran belakang Studio Mendut Magelang. (TEMPO/Anang Zakaria)

TEMPO Interaktif, Magelang- Sayup api obor menerangi gelap malam di Studio Mendut Magelang, Rabu (28/7) tengah malam. Deras air sungai riuh memecah sunyi. Berpakaian serba hitam, sebelas seniman Komunitas Lima Gunung turun ke pelataran untuk memulai ritual. Mandi di kali, berdiang menghangatkan badan, hingga menggelar tarian dan mementaskan wayang.

Bertajuk Penghayatan Pada Kesunyian, ritual itu merupakan rangkaian dari Festival Lima Gunung yang saban tahun digelar. Untuk tahun ini, festival dijadwalkan digelar selama sepekan, dari 25 Juli kemarin hingga 1 Agustus mendatang. “Ini yang kesembilan,” kata Sutanto Mendut, yang akrab dikenal dengan sebutan Presiden Komunitas itu.

Tak seperti sebuah festival seni umunya -yang menghadirkan penonton dalam jumlah besar-, pementasan kali ini jauh dari meriah. Tak ada kursi penonton dan panggung ber-sound system dengan tata lampu mencukupi. Tak heran, festival pun sepi. Selain waktu pementasan yang ekstrim -tengah malam-, panitia pun hanya terbatas mengundang tak lebih dari sepuluh orang sebagai penonton. Pendek kata, jadilah pentas diam sepi penonton untuk malam itu.

Selama lima jam pementasan, para seniman memang tak bersuara. Bahkan rebab yang dimainkan Ismanto, seorang seniman pemain, pun tak berdawai. Memegang tongkat penggeseknya, dia berpantomin dengan ekspresi wajah puas mendengar merdu suara musiknya.

Ki Ipang, seorang seniman pemain lainnya, mengatakan pentas itu khusus dipersempahkan untuk menghayati malam. Tujuannya, mereka ingin berkontemplasi untuk menjernihkan hati dan pikiran. “Biarlah hanya ada suara alam,” kata dia, “Sungai dan hewan malam.”

Menurut Sutanto, pentas Penghayatan pada Malam adalah proyek eksperimental dan jauh dari standar. Sengaja dia lakukan untuk menerobos pakem yang selama ini menjadi acuan sebuah festival. Bagi dia, metode pementasan harus berkembang mengikuti gerak jamannya. Sehingga cara pementasan seni pun tak harus terpaku pada cara-cara konvensional. “Bukan segala-galanya, jadi tak perlu didewa-dewakan,” kata dia.

Perkembangan teknologi informasi, kata dia, telah menyediakan ruang baru bagi pementasan. Lewat jejaring sosial, semisal facebook dan twitter, orang bisa saling berbagi. Dan itu, lanjut dia, adalah sebuah pangung yang menjanjikan penonton tak terbatas dari seluruh belahan dunia.

Boleh jadi, kata dia, hanya ada 10 penonton langsung dalam pementasan malam itu. Namun sejumlah responden aktif di dunia maya telah bersedia mengabarkan secara on-line pementasan mereka. Diantara mereka Wardah Hafids (Urban Poor Consorsium) di Jakarta, Dorothea Rosa Herliany (seorang penyair asal Papua), dan Safitri Widagdo (antropolog di London) .

Pelanggaran terhadap pakem festival juga terlihat dari pembukaan Festival pada 25 Juli kemarin. Tak seperti tahun sebelumnya, yang sesuai nama Komunitas Lima Gunung Magelang, pembukaan kali ini digelar di pegunungan Menoreh yang masuk wilayah Kulonprogo Yogyakarta.

Komunitas Lima Gunung, kata dia, memang ada di Magelang. Namun seni adalah kebebasan. Sebuah kesenian tak bisa dikotak menjadi milik satu kelompok tertentu. Sehingga harus ada upaya terobosan baru terus menerus yang dilakukan agar kesenian itu menjadi berkembang.



ANANG ZAKARIA


Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

37 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya