Yang Tersisa di Hari Tua

Reporter

Editor

Jumat, 16 Juli 2010 13:47 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung-Denting senar harpa melantunkan lagu What a Wonderful World. Di panggung, sepasang suami istri berjalan mondar-mandir antara meja makan dan dapur. Keduanya telah renta dan kedinginan. Untuk menghangatkan tubuh, mereka melakukan senam kecil sambil menyanyikan lagu kenangan.

Begitulah keduanya mengisi hari itu ketika musim salju. Mereka sudah tak mampu keluar rumah karena kondisi fisik yang telah uzur. Bahkan untuk memastikan tetangga sebelah yang meninggal, sang istri cuma bisa menelepon ke rumah duka. Mengambil setting ruangan di dapur dan ruang makan, sekecil itu pula sepertinya dunia mereka di usia tua.

Drama berjudul Yang Tersisa garapan Studiklub Teater Bandung itu membuka acara Pertemuan Teater Bandung di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, 15-17 Juli 2010. Kelompok teeater yang kerap memainkan teks terjemahan itu, kali ini mengadaptasi karya Serge Mercier yang ditulisnya pada 1976 dan pernah dimainkan berkeliling dalam festival teater d'Avignon pada tahun yang sama.

Sutradara Ria Ellysa Mifelsa yang menggarap drama realis sekitar 80 menit itu hanya mengambil beberapa babak. Pemainnya pun cukup tiga orang, yaitu tukang pos dan sepasang suami istri yang diperankan apik oleh dua aktor senior STB, yaitu Gatot WD dan Yati Suyatna Anirun. "Dialog mereka seperti orang ngobrol biasa saja," kata Mat Don, salah seorang penonton.

Pementasan yang dipersembahkan untuk mengenang almarhum dramawan Suyatna Anirun itu berkisah tentang sebuah keluarga di Prancis. Sepasang suami istri tua, hidup gelisah di perangkap waktu. Menjelang ajal yang tak pasti kapan, mereka merindukan bisa berkumpul bersama anak-anak mereka.

Kedatangan tukang pos pemabuk yang mengantar sepucuk surat, akhirnya menjawab harapan besar itu. Tak seorang pun anak mereka yang bisa datang untuk berkumpul karena berbagai alasan.

Bagi Studiklub, tema kasih sayang dalam keluarga tak akan pernah basi untuk ditampilkan. Walau diselingi humor, cukup banyak dialog yang melebar ke gosip tetangga. Akibatnya cerita agak membosankan dan penonton pun kurang mengenal keluarga termasuk sosok anak-anak pasangan tua itu hingga keduanya sangat ingin berkumpul. Mungkin jika konflik dalam keluarga itu lebih mengemuka, cerita tak berjalan datar.


ANWAR SISWADI

Berita terkait

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

3 hari lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya

Baca Selengkapnya

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.

Baca Selengkapnya

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.

Baca Selengkapnya

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya