Teater Alam Akan Pentaskan Karya Iwan Simatupang dan Danarto  

Reporter

Editor

Kamis, 10 Juni 2010 15:56 WIB

Pentas petang di taman karya Iwan Simatupang. (teater-anonimus.blogspot.com)
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Setelah sekitar 10 tahun terakhir Teater Alam, Yogyakarta, tak pernah pentas, Jumat dan Sabtu besok mereka bakal mementaskan naskah karya Iwan Simatupang dan Danarto. Naskah Iwan yang akan dipentaskan bertajuk Petang di Taman. Adapun karya Danarto bertajuk Obrok Owok-owok, Ebrek Ewek-ewek.


Pementasan itu akan digelar di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, yang berkapasitas lebih dari 100 penonton. “Memang sudah 10 tahun ini Teater Alam tidak pernah pentas. Kami ingin kelompok teater yang mendampingi Bengkel Teater-nya Rendra ini bisa eksis lagi,” kata Azwar AN, 74 tahun, anggota senior Teater Alam.


Hari pertama, 11 Juni 2010, akan dipentaskan Obrok Owok-owok, Ebrek Ewek-ewek karya Danarto mulai pukul 19.30 WIB dengan arahan sutradara Tertib Suratmo, anggota Teater Alam. Naskah tersebut berkisah tentang Tommi, seorang mahasiswa seni rupa, yang berpacaran dengan Sumirah, pedagang batik di pasar Beringharjo, Yogyakarta. Namun Tommi juga berpacaran dengan Kusningyas, seorang gadis puteri profesor yang menjadi dosen pembimbing Tommi.


Advertising
Advertising

Alasan Tommi memacari juragan batik bukan dengan hati tetapi ia justru bercinta dengan otaknya. Tujuannya agar ia bisa memasarkan desain batik karyanya. Adapun motif berpacaran dengan anak dosen pembimbing skripsinya semata-mata supaya ia bisa cepat lulus.


Sementara itu, Petang di Taman karya Iwan akan dipentaskan pada Sabtu malam lusa dengan sutradara Puntung C.M. Pudjadi – juga anggota Teater Alam. Kisahnya, taman bagi Iwan adalah miniatur alam ciptaan Tuhan. Indah tidaknya tergantung makhluk yang mengapresiasinya. Taman Iwan menghadirkan pergolakan antara empat orang yang secara sengaja atau tidak dipertemukan dalam sebuah taman.


Orang tua dalam lakon itu diibaratkan sosok lelaki tua yang kesepian sepanjang hidupnya. Lakon yang lain adalah seorang pemuda yang gelisah oleh persoalan yang tidak jelas. Selain itu, ada penjual balon yang diibaratkan sosok yang tidak begitu jelas dengan masalah yang dihadapinya. Adapun tokoh perempuan dalam taman Iwan itu digambarkan hanya sebagai korban sepanjang hidupnya.


“Iwan mengajak kita merenung tentang hidup. Meskipun terlihat pahit, pasti ada sisipan kebahagiaan di dalamnya,” ujar Puntung, sang sutradara.


Bagi penonton yang akan menikmati 2 kali pertunjukan teater itu hanya dipungut Rp 75 ribu untuk kelas VIP. Jika ingin menonton sekali saja dipungut Rp 50 ribu. Adapun untuk kelas Festival hanya dipungut Rp 40 ribu dua kali menonton. Jika hanya satu kali saja maka dipungut Rp 25 ribu. “Untuk para pelajar dan mahasiswa ada diskon 50 persen,” kata Pimpinan Produksi Teater Alam, Didik Supriyanto.


MUH. SYAIFULLAH

Berita terkait

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

2 hari lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya

Baca Selengkapnya

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.

Baca Selengkapnya

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.

Baca Selengkapnya

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya