Trauma pada Realitas  

Reporter

Editor

Jumat, 14 Mei 2010 09:15 WIB

Karya Andy Dewantoro " Infinite Sadness #3", pada pameran Cold Memories di Vivi Yip art room, Jakarta. (TEMPO/Jacky Rachmansyah)
TEMPO Interaktif, Muram dan kusam. Begitulah kesan yang selalu tertangkap dari deretan lukisan itu. Jembatan lengang, ruas jalan yang sepi, hingga barisan gedung tua kosong yang ditumbuhi semak belukar. Pilihan warna monokromatis menambah suasana murung pada karya-karya itu.

Perupa Andy Dewantoro dan Davy Linggar saling menghadapkan karya-karya mereka dalam duet pameran bertajuk Cold Memories. Bertempat di Vivi Yip Art Room, Pejaten, Jakarta Selatan, pameran ini berlangsung hingga 30 Mei mendatang.

Andy adalah seorang pelukis yang cenderung memanfaatkan citra fotosinematis. Ia acap menggunakan fotografi sebagai cara merekam obyek, mengolahnya pada komputer, dan kemudian memindahkan obyek tersebut pada kanvas. Begitu juga dengan Davy. Ia adalah seorang fotografer yang juga melukis dan membikin obyek seni.

Keduanya menggunakan citraan fotografi untuk merekam realitas sebagai awal keberangkatan berkarya. Tak berhenti pada fotografi saja, mereka merekayasa obyek yang telah didapat sebagai tindak artistik visual ataupun kritik terhadap visualisasi tersebut.

Meski begitu, mereka memperlihatkan kecenderungan minat yang berbeda dalam menangkap obyek. Melalui lukisan terbarunya, Andy lebih banyak menghadirkan lanskap sebuah perkotaan yang pernah ia kunjungi. Karya lukisnya yang bertajuk Infinite Sadness #2 menggambarkan pemandangan gedung-gedung tua yang kosong dan terabaikan. Bangunan itu telah ditumbuhi semak belukar dan pepohonan yang hampir menutupi keberadaan bangunan tua tersebut. Obyek semacam ini banyak ditemukan di kota-kota besar, yang tak berpenghuni bertahun-tahun.

Menurut kurator Rifky Effendy dalam katalog, karya Andy dikenali secara khas dengan menghadirkan lukisan panorama sebuah lanskap kota saat senja menuju malam. Lampu-lampu kota menjadi kumpulan cahaya yang berupaya mengalahkan gelap. Memang gambaran kota itu bukan menunjukkan kota yang ia inginkan, tapi sebuah suasana yang menggunakan imaji tentang kota. Karena kota, bagi Andy, hanyalah sebuah media.

Bahkan, pada karya Infinite Sadness #3, Andy seolah ingin merekonstruksi ingatan kita terhadap suasana gedung, rumah yang kosong, yang tanpa kita sadari dekat di sekitar kita. Lukisannya memancarkan citra mental dengan memperlihatkan suasana sepi yang melankolis bercampur horor. Dalam beberapa bagian, Andy juga menampilkan bagian yang samar sehingga tak dimungkiri menambah kesan misterius dalam karyanya.

Akan halnya Davy, yang menghadirkan lukisan dan foto polaroid yang dipindahkan dalam kanvas. Ia membuat lelucon, sarkasme, bahkan ironi melalui citraan makhluk ataupun mainan binatang dengan perilaku aneh. Mainan tersebut kemudian ia foto dengan polaroid dan dipindahkan ke atas kanvas. Obyek yang ia tangkap adalah hal di luar kelaziman.

Coba tengok lukisan bertajuk Haram tapi Enak. Seekor dinosaurus yang sedang bersanggama dengan babi, sedangkan suasana gelap menyelimuti. Tak lain itu adalah ironi yang ingin disampaikan Davy atas kemunafikan manusia. Mereka mengharamkan, bahkan mencemooh sesuatu yang justru hal itu adalah penolakan dari hasrat mereka yang paling dalam.

Atau lukisan Killer Pig, yang menggambarkan seseorang yang memakai penutup kepala. Tangannya membuat simpul seperti pistol dan menodongkannya ke kepalanya sendiri. Davy seolah ingin mengatakan perburuan polisi terhadap orang-orang yang disangka teroris selalu berakhir dengan membunuh target seperti babi.

Davy adalah seorang fotografer sekaligus pelukis. Pengalamannya dalam dunia fotografi komersial dan dunia seni banyak berhubungan dengan beragam watak manusia dari pelbagai lapisan masyarakat.

Ya, karya Andy, juga Davy, tak lain adalah upaya merekonstruksi realitas yang mungkin bisa jadi manifestasi mereka terhadap sesuatu. Karya-karya yang mencoba memaksa ingatan kita untuk hadir di sana. Ingatan yang mungkin tidak kita sadari telah dingin lalu diajak melihat realitas yang berbeda.

ISMI WAHID

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

37 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

44 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya