Mengangkat Komunitas Seni Bali Timur  

Reporter

Editor

Senin, 12 April 2010 15:46 WIB

Pameran Seni Rupa kelompok Lempuyang
TEMPO Interaktif, Bali - Sebenarnya, potensi perupa Bali tak hanya terpusat di Denpasar dan Ubud (Gianyar). Wilayah Bali Timur, persisnya di Kabupaten Karangasem, juga muncul kelompok seniman yang lumayan eksis: kelompok perupa Lempuyang.

Sejak hari ini hingga 29 Mei mendatang, kelompok perupa tersebut menggelar pameran di Santrian Gallery, Sanur, Bali. Dalam pameran bertajuk Sehati-hati itu, para seniman Lempuyang menampilkan 29 karya, yang terdiri dari 27 lukisan dan 2 patung karya dari 25 perupa. “Pameran ini merupakan refleksi setelah 17 tahun kelompok ini berdiri, “ kata Wayan Setem, salah-satu perupa kelompok Lempuyang.

Sepanjang 17 tahun, kegiatan kegiatan mereka sebagai sebuah kelompok mengalami pasang-surut. Tapi secara individual, para seniman masih konsisten berkarya. Beberapa di antaranya bahkan telah mendapat pengakuan luas di pasar seni rupa nasional, seperti Wayan Setem, Nyoman Sukari, Wayan Redika, Made Budhiana, Made Aswino Aji. Ada pula perupa yang memilih tetap tinggal di Karangasem untuk mengajarkan seni rupa kepada anak-anak di pedesaan.

Advertising
Advertising

Menurut Wayan Redika, tekanan eksistensi kelompok ini bukanlah untuk membuka bargaining dengan pasar seni rupa. Tapi lebih untuk mewujudkan kegotongroyongan sebagai seniman yang berasal dari satu kampung. Hal itu tercermin dalam penggunaan kata “Lempuyang” – yang bagi warga Bali merupakan daerah yang terkesan sakral, karena merupakan tempat salah-satu Pura tertua di Pulau Dewata.

Secara teknik, kelompok ini juga tak memiliki aturan yang baku. Anggota-anggotanya dibebaskan untuk memilih gayanya sendiri. Meski begitu, saat ini kebanyakan perupa kelompok itu memilih gaya abstrak dan figuratif. “Prosesnya memang cenderung ke situ,” ujar Redika menjelaskan.

Mereka juga tak mengklaim adanya ciri-ciri khusus dalam karyanya, meski lahir dan dibesarkan di Karangasem. Masalahnya, tutur Redika, dalam perkembangannya para pelukis kemudian berinteraksi dengan ruang pergaulan yang lebih luas. Sebagian besar malah melanjutkan kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan ISI Yogyakarta.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

20 Februari 2020

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

Forum Seniman ragukan pernyataan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait tak akan mengkomersialisasi kawasan pusat kesenian itu usai revitalisasi TIM.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

1 Mei 2019

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

Serikat pekerja media dan industri kreatif atau Sindikasi mendorong ekosistem kerja yang berkeadilan di peringatan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

23 Oktober 2018

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

Seniman muda Bandung, Etza Meisyara, menyumbangkan seluruh hasil karyanya yang terjual di pameran tunggalnya di Prancis untukkorban gempa Palu.

Baca Selengkapnya

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

9 Oktober 2018

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

Sejumlah seniman di Yogyakarta punya cara sendiri untuk menyikapi kasus Ratna Sarumpaet dan berbagai kabar hoax yang beredar di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

7 Oktober 2018

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

Gitaris grup band punk Marjinal, Mike, bersama sejumlah aktivis dan seniman ikut memantau pertemuan IMF - World Bank di Bali.

Baca Selengkapnya

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

26 Juli 2018

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

Upaya cepat yang dilakukan Anies Baswedan menangani Kali Item mendapat respons beberapa pihak salah satunya seniman mural

Baca Selengkapnya

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

11 Januari 2018

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

Beberapa orang akan berpikir bahwa seorang seniman tidak akan mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa bertahan. Simak pengalaman pelukis Naudal Abshar.

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

17 Oktober 2017

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

Instalasi seni Teguh Ostenrik yang ketujuh, ditanam untuk mengembalikan keindahan laut Pulau Bangka

Baca Selengkapnya

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

22 September 2017

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

Malam ini, Teras Budaya Tempo menggelar kegiatan penggalangan dana bertajuk Simpati untuk sastrawan Hamsad Rangkuti.

Baca Selengkapnya

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

21 Juli 2017

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

Seniman Tisna Sanjaya memprotes Panitia Khusus Angket DPR soal KPK dengan melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung.

Baca Selengkapnya